Gigi Anak Patah, Apa yang Harus Dilakukan?

Ilustrasi kesehatan gigi anak. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi kesehatan gigi anak. Foto: Shutter Stock

Memiliki balita membuat hidup jauh lebih berwarna. Karena selalu saja ada hal baru yang terjadi setiap harinya. Mulai dari menyaksikan tahap perkembangan mereka yang mengagumkan, hingga insiden-insiden kecil yang tak jarang membuat orang tua khawatir. Salah satunya saat gigi anak patah karena insiden saat bermain atau aktivitas lainnya.

Jika hal itu terjadi, jangan langsung panik, Moms. Pahami dulu apa penyebabnya sehingga Anda bisa mencari cara untuk mengatasinya.

Dikutip dari Firstcry Parenting, gigi patah bisa membuat anak-anak kesulitan makan dan bicara. Biasanya gigi anak patah terjadi saat mereka bermain, terbentur sesuatu ataupun menggigit sesuatu yang keras.

Pakar menyebut gigi patah pada anak bisa diawali dengan retaknya gigi bagian bawah hingga ke gusi. Dalam kasus yang ekstrem, gigi mungkin terpisah menjadi dua bagian.

Ilustrasi gigi anak. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi gigi anak. Foto: Shutter Stock

Penyebab Lain Gigi Anak Patah

Anak-anak sangat suka bermain dan menjelajahi lingkungan sekitarnya. Namun, kegembiraan dan energi mereka dapat menyebabkan mereka mengalami masalah, seperti jatuh saat bermain dapat menyebabkan cedera ringan. Jika terjatuh tertelungkup, giginya dapat patah.

Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang dapat membuat gigi anak retak hingga patah, yakni:

1. Keterampilan Motorik yang Belum Berkembang

Kemampuan motorik anak-anak khususnya balita belum berkembang sempurna. Artinya selalu ada potensi terjatuh ketika mereka belajar berjalan atau melakukan hal lainnya. Sering kali insiden jatuh ini menyebabkan gigi susu gompal atau patah.

2. Olahraga

Berolahraga, terutama olahraga yang membutuhkan kontak fisik, bisa menyebabkan cedera gigi pada anak. Misalnya sepak bola, bola basket dan skateboard mengandung risiko bertabrakan.

Ilustrasi gigi anak. Foto: Shutterstock
Ilustrasi gigi anak. Foto: Shutterstock

3. Jatuh

Jatuh saat bermain di taman, memanjat atau berlari, dapat menyebabkan gigi gompal atau patah pada anak.

4. Perilaku Aktif

Anak-anak umumnya lebih aktif atau suka berpetualang. Anak yang aktif memiliki peluang lebih besar untuk mengalami patah gigi dibandingkan anak-anak yang lebih diam.

5. Disabilitas

Beberapa kondisi yang mempengaruhi keterampilan neuromotorik, seperti cerebral palsy atau epilepsi meningkatkan risiko terjatuh yang dapat menyebabkan patah gigi.

Cara Mengatasi Gigi Patah pada Anak

Langkah pertama adalah menenangkan anak. Ada banyak pengobatan untuk gigi patah pada anak, baik secara medis maupun rumahan.

1. Perawatan Medis

-Jika gigi depan balita Anda yang gompal berubah warna dan mereka kesakitan, artinya ada jaringan pulpa di dalam emailnya ikut rusak. Jika terjadi kasus semacam ini, dokter gigi mungkin menyarankan perawatan saluran akar.

Ilustrasi anak periksa gigi. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak periksa gigi. Foto: Shutterstock

-Tambalan gigi sederhana atau restorasi gigi sudah cukup jika retakan berada pada bagian gigi yang terlihat. Hal ini dapat dilakukan selama tidak akan ada perubahan warna atau rasa sakit. Dokter gigi mungkin menambahkan penutup gigi untuk meningkatkan integritas struktural dan penampilan gigi.

-Tambalan gigi yang menyerupai warna gigi dapat ditambahkan pada gigi yang gompal atau retak. Tambalan ini berfungsi menyembunyikan garis retak pada email.

2. Pengobatan Rumahan

Anda bisa memberi anak air garam untuk mencegah infeksi. Gunakan air garam hangat untuk membilas mulutnya. Anda bisa mencampur satu sendok teh garam dengan secangkir air. Bilas mulut anak dengan air garam hangat setelah waktu makan.

Selain itu, anak bisa dikompres dingin. Kompres dingin ini akan membantu meredakan rasa sakit pada area gusi.

Bisa juga memberi mereka siung bawang putih. Bawang putih yang sudah dipotong dapat ditempelkan pada gigi yang sakit. Siung bawang putih atau kombinasi bawang putih dan minyak cengkeh dapat meredakan nyeri.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url