Ilustrasi apa itu taptu - Sumber: unsplash.com/@hertwashere
Sejarah apa itu taptu masih asing bagi sebagian orang. Taptu memiliki makna yang cukup penting. Singkatnya, taptu berkaitan dengan identitas, tradisi, atau simbol tertentu dalam kehidupan masyarakat.
Banyak orang penasaran apa itu taptu karena istilah ini terdengar unik dan jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Taptu sering muncul dalam konteks upacara resmi atau kegiatan tertentu, sehingga orang yang belum familiar ingin tahu makna dan sejarahnya.
Mengenai Apa Itu Taptu dan Sejarahnya
Ilustrasi apa itu taptu - Sumber: pixabay.com/barthelskens
Taptu adalah tradisi dalam kegiatan pramuka maupun acara kenegaraan yang berbentuk pawai atau defile. Biasanya dilakukan pada malam hari dengan membawa obor.
Menurut situs kbbi.kemdikbud.go.id, arti taptu adalah:
Tanda (dengan bunyi trompet dan sebagainya) pada malam hari untuk memanggil prajurit supaya pulang ke asramanya
Berbaris dengan menggunakan irama musik pada malam hari sambil membawa obor
Kata ini berakar dari bahasa Belandataptoe, kependekan dari "doe de tap toe" yang berarti "tutup keran", maksudnya adalah instruksi menutup keran bir di bar. Tradisi taptu diyakini bermula sejak abad ke-17.
Pada masa itu, sekitar pukul 21.30, pasukan penabuh genderang militer berkeliling kota. Mereka bertujuan untuk mengingatkan pemilik bar agar menutup keran bir, karena banyak prajurit masih berada di luar barak.
Mengingat jam tangan belum umum dimiliki dan penerangan listrik belum ada, obor menjadi alat penerangan utama saat ronda malam. Bunyi genderang dan cahaya obor menjadi tanda bahwa prajurit harus segera kembali ke barak untuk apel malam pada pukul 22.00 sebelum beristirahat.
Tradisi Taptu di Indonesia
Ilustrasi apa itu taptu - Sumber: unsplash.com/@elgassier
Ketika tradisi ini masuk ke Indonesia, maknanya berubah menyesuaikan dengan semangat perjuangan bangsa. Hal penting yang diadopsi hanyalah unsur pawai genderang dan pawai obor, tanpa kaitannya dengan kebiasaan minum bir ala serdadu Belanda.
Di Indonesia, taptu adalah singkatan dari "Penetapan Waktu". Konteksnya masih sama dengan taptu di masa lalu. Taptu menjadi sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme, menumbuhkan rasa persatuan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, sekaligus mengenang jasa para pahlawan.
Menurut buku Panglima Besar Tidak Pernah Sakit, R. Eddy Soekamto, (2020), taptu sudah dilaksanakan sejak dulu. Seiring waktu, kemudian dijadikan sebagai kegiatan resmi yang dilakukan secara berkala. Kegiatan ini sarat makna kebersamaan, kedisiplinan, dan semangat kebangsaan.
Taptu biasanya rutin diadakan setiap tanggal 16 Agustus, tepat sehari sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan ini biasanya berlangsung pada sore atau malam hari, dan menjadi simbol penghormatan sekaligus pengingat akan jasa para pahlawan.
Taptu biasanya diwujudkan dalam bentuk pawai obor yang menyusuri jalan-jalan utama kota. Melibatkan berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, pejabat, PNS, pelajar, organisasi masyarakat, hingga marching band yang mengiringi dengan lagu-lagu perjuangan.
Selain itu, taptu juga memiliki fungsi edukatif. Kegiatan ini mengajarkan tentang arti kedisiplinan, solidaritas, serta penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan.
Mengetahui apa itu taptu, artinya tidak hanya mengenal istilahnya, tetapi juga memahami sejarah dan fungsinya dalam tradisi tertentu. Melalui taptu, generasi muda diingatkan bahwa kebebasan yang dinikmati saat ini adalah hasil dari pengorbanan besar, sehingga wajib dijaga dan dihargai. (DNR)