Raya saat ditemukan oleh pegiat sosial Iin. Foto: Instagram/ @rumah_teduh_sahabat_iin
Kasus tragis menimpa Raya, seorang balita 4 tahun di kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Balita ini meninggal pada 22 Juli lalu karena digerogoti cacing gelang di sekujur tubuhnya.
Raya anak dari Endah (38) seorang ODGJ dan Udin (32) yang mengalami penyakit TBC. Raya yang sering dirawat neneknya ini tinggal di sebuah rumah bilik panggung yang bagian bawahnya terdapat kandang ayam dan dipenuhi kotoran. Di duga Raya terpapar cacing gelang dari kotoran ayam tersebut.
Saat ditemukan oleh tim pegiat sosial Iin dengan akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iis pada 13 Juli 2025, Raya sudah tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Selama dirawat Iin, setidaknya ada 1 kg cacing gelang yang keluar dari berbagai anggota tubuh Raya seperti hidung hingga anus.
Namun nihil, setelah mencari pertolongan ke sana-kemari dari pemerintah setempat dan tidak digubris, Raya dinyatakan meninggal dunia pada 22 Juli 2025 di RSUD Sukabumi.
Tanggapan Ahli Soal Kasus Cacing Gelang yang Menimpa Raya
Ilustrasi cacing gelang atau nematoda. Foto: Richy Schley (CC BY-SA 3.0)
Moms, cacing gelang (Ascaris lumbricoides) merupakan parasit yang dapat hidup di usus manusia. Cacing ini memiliki bentuk tubuh bulat dan panjang. Dikutip dari laman MSD Manual Consumer Version, ukurannya bervariasi dengan ukuran paling besar mencapai 35 cm pada perempuan dewasa. Kondisi ini menggambarkan betapa seriusnya infeksi cacing terutama jika terjadi pada anak bila tidak dicegah maupun ditangani dengan baik.
Dokter spesialis anak sekaligus expert kumparanMOM, dr. Reza Fahlevi, Sp.A (K), mengatakan cacing gelang menginfeksi manusia melalui jalur fekal-oral.
"Artinya, telur cacing berasal dari feses orang lain atau dari anak itu sendiri, lalu masuk ke dalam mulut melalui makanan, tangan yang kotor, atau air minum yang tidak bersih. Setelah sampai di usus, telur cacing akan menetas dan mulai menginfeksi tubuh," jelas dr. Reza kepada kumparanMOM, Rabu (20/08).
Yang lebih berbahaya, larva cacing gelang tidak hanya bertahan di usus, melainkan bisa bermigrasi ke organ lain.
"Telurnya bisa masuk ke saluran cerna, naik sampai ke hidung, bahkan terbawa ke paru-paru. Jadi, infeksi ini bisa menyebar ke seluruh tubuh," tambahnya.
Infeksi cacing gelang juga bisa berakhir fatal. Bongkahan cacing ini dapat menyumbat saluran cerna yang menyebabkan komplikasi berat hingga kematian.
"Pada kondisi-kondisi berat, kadang-kadang cacing itu bisa juga menyumbat saluran cerna anak dan ini bisa menyebabkan kondisi berat, bahkan bisa sampai (menyebabkan) kematian juga kalau bongkahan bolus cacing itu menyumbat saluran cerna anak," tuturnya
Gejala yang Perlu Diwaspadai oleh Orang Tua
Ilustrasi Ibu menemani anak sakit. Foto: Shutterstock
Infeksi cacing gelang bisa ditandai dengan:
Nafsu makan menurun.
Perut kembung atau diare berulang.
Berat badan sulit naik (gagal tumbuh).
Anemia atau pucat.
Batuk berkepanjangan jika cacing mencapai paru-paru.
"Anak akan jadi malnutrisi, karena cacing tersebut akan menyerap nutrisi dari dalam tubuh anak kemudian muncul berbagai jenis penyakit, misalnya diare, kembung, nafsu makan menurun, anemia bahkan bisa dalam kondisi batuk-batuk, kalau ada telur cacing sampai ke paru-paru. Kemudian juga akan terjadi gagal tumbuh kalau pada balita," kata dr Reza
Pada kasus seperti Raya, infeksi cacing gelang bisa berakhir fatal. Bongkahan cacing dapat menyumbat saluran cerna, menyebabkan komplikasi berat hingga kematian.
Pencegahan Itu Kunci
Meski terdengar menakutkan, infeksi cacing gelang sebenarnya bisa dicegah. Dokter Reza menjelaskan bahwa pencegahan utamanya dimulai dengan menjaga kebersihan dan pemberian obat cacing.
"Karena rutenya fekal-oral, yang utama adalah menjaga kebersihan tangan, makanan, air minum, serta peralatan makan. Di Indonesia juga sudah ada program pemberian obat cacing setiap 6 bulan sekali untuk anak ini wajib diikuti," jelas dr Reza
Selain cacing gelang, ada beberapa jenis cacing lain yang juga berbahaya bagi anak, seperti:
Cacing kremi.
Cacing pita.
Cacing tambang.
Cacing hati.
"Ada berbagai jenis cacing yang bisa menginfeksi anak dan ini semua (jenis cacing) harus diperhatikan, diawasi dan harus dicegah," tutup dr Reza.