Lipstick Feminism, Deretan Momen Bersejarah Saat Lipstik Jadi Simbol Perlawanan - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Lipstick Feminism, Deretan Momen Bersejarah Saat Lipstik Jadi Simbol Perlawanan
Aug 1st 2025, 23:15 by kumparanWOMAN

Ilustrasi lipstik. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi lipstik. Foto: Shutter Stock

Lipstik lebih dari sekadar simbol kecantikan. Jika menilik kembali sejarah puluhan hingga ratusan tahun lalu, lipstik menjadi bagian dari gerakan perempuan dan simbol perlawanan di berbagai negara atau disebut juga sebagai lipstick feminism.

Ladies mungkin kamu bertanya-tanya, kok bisa ya barang makeup sekecil itu jadi bagian dari pergerakan besar? Jawabannya terletak pada makna lipstik itu sendiri dan untuk itu kamu harus tahu latar sejarah lipstik di mancanegara. Simak di sini ya!

Lipstik Merah & Perjuangan Hak Suara di New York

Liga Nasional Pemilih Wanita memegang tanda bertuliskan, 'VOTE', 17 September 1924. Jutaan wanita memilih pada tahun 1920 dan 1924, tetapi dalam proporsi yang lebih rendah daripada pria. Foto: Everett Collection/Shutterstock
Liga Nasional Pemilih Wanita memegang tanda bertuliskan, 'VOTE', 17 September 1924. Jutaan wanita memilih pada tahun 1920 dan 1924, tetapi dalam proporsi yang lebih rendah daripada pria. Foto: Everett Collection/Shutterstock

Feminisme di Barat terbagi jadi 4 gelombang, Ladies. Gelombang pertama berlangsung dari 1848–1920, di gelombang ini perempuan memperjuangkan hak suara mereka dalam pemilihan politik. Pada tahun 1912 terjadi demonstrasi hak pilih di New York yang diikuti oleh sekitar 10.000–15.000 orang peserta. Ketika itu, pemimpin seperti Elizabeth Cady Stanton dan Charlotte Perkins Gilman menggaungkan penggunaan lipstik sebagai simbol emansipasi perempuan. Saat itu juga, Elizabeth Arden—founder merek make up Elizabeth Arden—membagikan lipstik merah secara gratis kepada massa.

Menghapus Lipstik Sebelum Voting di Italia

Ilustrasi jenis lipstik. Foto: Shutterstock
Ilustrasi jenis lipstik. Foto: Shutterstock

Perempuan Italia juga melewati perjuangan panjang menuju kesetaraan gender. Di tahun 1200-an lipstik menjadi alat penting untuk membedakan status sosial: perempuan kelas atas memakai lipstik berwarna merah muda cerah dan perempuan kelas bawah mengenakan lipstik berwarna merah tanah.

Dalam isu hak pilih perempuan, salah satu momen bersejarah adalah ketika perempuan di Italia menghapus lipstik dari bibir mereka sebelum voting tahun 1946. Mengapa itu dilakukan?

Masa itu, jika terdapat noda-noda yang pada amplop suara, termasuk noda lipstik, maka surat suara tersebut akan dianggap rusak atau tidak sah. Kecemasan akan hal-hal yang membuat suara mereka tidak dapat dihitung, membuat para perempuan di Italia kala itu sangat berhati-hati. Ada yang membawa sapu tangan untuk menghapus lipstik mereka dan ada juga yang bahkan tidak memakai lipstik sama sekali agar surat suaranya bersih dan dianggap sah.

Revolusi Lipstik di Iran: Memakai Lipstik untuk Menantang Rezim

Ilustrasi lipstik gelap. Foto: KOBRIN PHOTO/Shutterstock
Ilustrasi lipstik gelap. Foto: KOBRIN PHOTO/Shutterstock

Sejak Revolusi Islam di Iran pada 1979 terdapat banyak larangan untuk perempuan, terutama dalam hal penampilan dan itu berarti termasuk pemakaian make up seperti lipstik. Dalam sebuah jurnal dari Harvard University yang membahas sejarah regulasi lipstik, diceritakan bahwa perempuan pencari suaka asal Iran pernah bersaksi bibirnya digosok dengan pecahan kaca hanya karena ia memakai lipstik. Kala itu, memakai lipstik dianggap sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan norma kesopanan atau terlalu seksual.

Pada tahun 2009, ribuan perempuan Iran juga menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menentang pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang sedang menjabat kala itu. Demonstrasi tersebut dilabeli sebagai Revolusi Lipstik. Perempuan dari berbagai latar belakang yang turun ke jalan kala itu bahkan harus menghadapi opresi pihak kepolisian yang mengamankan aksi.

Yunani Kuno

Ilustrasi lipstik. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi lipstik. Foto: Shutter Stock

Pada awal Kekaisaran Yunani yang berlangsung dari abad ke-8 hingga 6 SM, kebanyakan perempuan menghindari penggunaan riasan wajah, terutama pewarna bibir. Kenapa, ya, Ladies?

Jawabannya karena pewarna bibir atau lipstik jadi ciri khas utama para pekerja seks dan jadi simbol prostitusi. Lipstik menjadi tanda untuk membedakan pekerja seks dengan perempuan terhormat. Bahkan, ada hukum di mana para pelacur yang tampil di publik tanpa menggunakan lipstik dapat dihukum karena dianggap berpura-pura sebagai perempuan baik-baik.

Larangan atau stigma penggunaan lipstik oleh otoritas sosial, agama, dan hukum yang didominasi para pria menjadikan lipstik sebagai simbol pemberontakan perempuan.

Setelah menyimak momen-momen sejarah di atas, lipstik di pouch make up-mu jadi terasa lebih bermakna nggak, Ladies? Atau lipstik juga jadi simbol perlawananmu di kehidupan sehari-hari?

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url