Siklon Tropis Senyar 'Langka' Terjadi di Sumatera, Indonesia Wajib Waspada - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Siklon Tropis Senyar 'Langka' Terjadi di Sumatera, Indonesia Wajib Waspada
Nov 30th 2025, 16:38 by kumparanSAINS

Foto udara sejumlah rumah diterjang banjir bandang di kawasan Gunung Nago, Padang, Sumatera Barat, Jumat (28/11/2025).  Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Foto udara sejumlah rumah diterjang banjir bandang di kawasan Gunung Nago, Padang, Sumatera Barat, Jumat (28/11/2025). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Sejumlah wilayah di Asia Tenggara termasuk di Indonesia, meliputi Aceh, Sumatera Barat dan sekitarnya, lumpuh dihantam siklon tropis Senyar. badai dahsyat ini memicu cuaca ekstrem hingga menyebabkan banjir, banjir bandang, dan longsor.

Siklon tropis Senyar termasuk langka dalam hal masuk ke wilayah Indonesia. Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, menjelaskan, Indonesia berada dekat garis ekuator dan secara teori, wilayah ini sebenarnya kurang mendukung terbentuknya atau dilintasi siklon tropis.

Sayangnya, dalam lima tahun terakhir cukup banyak siklon tropis yang bergerak mendekati wilayah Indonesia dan memberikan dampak yang signifikan.

"Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum di wilayah perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai melintasi daratan," kata Andri dikutip dari situs BMKG, Kamis (27/11).

"BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi dampak cuaca yang dapat muncul selama sistem ini bergerak di sekitar wilayah tersebut."

Kondisi di Malaysia hingga Thailand

Laporan kantor berita Malaysia, Bernama pada Jumat (28/11) menyebut bahwa Senyar akan terus bergerak ke arah timur menuju perairan Laut China Selatan. Siklon ini dapat menghasilkan hujan lebat berkelanjutan, angin kencang, di beberapa kawasan, khususnya di Pahang dan Terengganu.

Kendaraan-kendaraan diparkir di jalan layang agar terhindar dari banjir di Hat Yai, Provinsi Songkhla, Thailand selatan, Selasa (25/11/2025). Foto: Arnun Chonmahatrakool / THAI NEWS PIX / AFP
Kendaraan-kendaraan diparkir di jalan layang agar terhindar dari banjir di Hat Yai, Provinsi Songkhla, Thailand selatan, Selasa (25/11/2025). Foto: Arnun Chonmahatrakool / THAI NEWS PIX / AFP

Di Thailand, sedikitnya 55 orang tewas akibat banjir parah akibat hujan lebat selama seminggu yang telah menghancurkan sembilan provinsi di wilayah selatan, menurut laporan ABC. Cuaca ekstrem saat ini di Asia Tenggara disebabkan oleh interaksi dua sistem aktif, Topan Koto di Filipina dan pembentukan Siklon Senyar di Selat Malaka.

Tim penyelamat di Thailand telah mengerahkan pesawat nirawak serta helikopter untuk mengirimkan bantuan kepada orang-orang yang terdampar di atap rumah. Kota Hat Yai yang paling parah terkena dampak di negara itu menerima curah hujan tertinggi dalam satu hari dalam 300 tahun terakhir yakni — 335 milimeter.

Militer mendatangkan sebuah kapal induk, 20 helikopter dan konvoi truk untuk mengirimkan makanan, obat-obatan dan perahu karet. Mereka meminta bantuan publik untuk menggunakan perahu dan jet ski dalam upaya menjangkau orang-orang yang terjebak selama berhari-hari.

Satu juta rumah tangga dan lebih dari tiga juta orang terdampak banjir. Hujan deras di 12 provinsi wilayah selatan Thailand menyebabkan meluapnya air ke permukiman warga menurut catatan Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand.

"Upaya untuk membantu masyarakat akan terus berlanjut, (penanganan) banjir akan menjadi perjuangan panjang," kata juru bicara pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat dilansir ABC.

Asal usul Siklon Tropis Senyar

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini di Sumatera terjadi akibat Bibit Siklon 95B yang terus menguat sehingga naik level menjadi Siklon Tropis Senyar. Kondisi ini meningkatkan suplai air di perairan hangat Selat Malaka yang memicu pertumbuhan awan konvektif di bagian utara Sumatera.

Bibit Siklon 95B di kawasan Selat Malaka bagian timur Aceh, berevolusi menjadi Siklon Tropis Senyar per 26 November 2025 pukul 07.00 WIB. Siklon Tropis Senyar berpusat di sekitar 5.0° LU dan 98.0° BT dengan tekanan udara minimum di pusat mencapai sekitar 998 hPa dan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 43 knot (80 km/jam).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis perkembangan signifikan Bibit Siklon Tropis 95B yang teridentifikasi sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, Selat Malaka. Foto: Dok. BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis perkembangan signifikan Bibit Siklon Tropis 95B yang teridentifikasi sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, Selat Malaka. Foto: Dok. BMKG

BMKG telah mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di daerah terdampak untuk bersiap menghadapi bencana.

"Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengimbau kepada pemerintah daerah untuk melakukan kesiagaan di wilayah terdampak agar mengantisipasi kejadian seperti banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang. Para nelayan dan pengguna transportasi laut juga diminta untuk memperhatikan potensi gelombang tinggi yang membahayakan keselamatan," ungkap BMKG dalam pernyataan tertulis, Kamis (27/11).

Waspada Siklon Koto

Pemerintah saat ini juga tengah memantau pergerakan Siklon Koto yang tumbuh dari bibit siklon 92W dan kini bergerak di utara Indonesia. Siklon Koto merupakan sistem cuaca yang terbentuk dari bibit siklon 92W di wilayah utara Indonesia.

"Kita mengantisipasi karena ada Siklon Koto, tapi posisinya di utara. Kita tetap waspada dan berharap ia tidak masuk ke wilayah daratan Indonesia," kata Pratikno.

Penanganan bencana memerlukan koordinasi lintas sektor. Untuk itu, pemerintah menjamin operasi bantuan, evakuasi, hingga mitigasi cuaca akan terus dilakukan untuk mencegah dampak susulan di wilayah terdampak Sumatera.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url