Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bakal menambah penempatan dana pemerintah di Bank Mandiri setelah penyerapan stimulus sebelumnya sebesar Rp 55 triliun dikabarkan sudah habis terserap.
"Yang Rp 200 triliun, kecuali BTN belum lapor ya berapa, tapi yang lain sepertinya sudah makin besar penyerapannya. Tadi saya ketemu orang Danantara, sepertinya Mandiri akan minta lagi karena uangnya sudah habis, yang Rp 55 triliun itu," ujar Purbaya di kantornya, Jumat (24/10).
Menurut Purbaya, tingginya tingkat penyerapan dana tersebut menjadi sinyal positif terhadap penyaluran kredit di sektor perbankan. Ia akan terus memantau perkembangan realisasi stimulus dan siap menambah kucuran dana jika dibutuhkan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.
"Ya itu bagus ya, kita lihat seperti apa kondisi ini. Kita akan lihat terus, begitu habis saya gelontorkan lagi. Jadi itu sudah mendorong pertumbuhan kredit," katanya.
Ia melanjutkan, peningkatan penyerapan dana pemerintah oleh perbankan menunjukkan geliat aktivitas ekonomi nasional yang mulai menguat. Salah satu indikatornya ialah peningkatan penjualan ritel yang mulai terlihat dari data Bank Indonesia (BI).
"Yang paling penting, anda lihat di perekonomian ini kelihatannya mulai bergeliat. Kalau retail sales BI mulai naik, angka yang terakhir ya ini kan baru belum sebulan penuh," ujar Purbaya.
Pemerintah sebelumnya menempatkan dana sebesar Rp 200 triliun di sejumlah bank untuk mempercepat penyaluran kredit ke dunia usaha dan mendorong pemulihan ekonomi. Dari jumlah tersebut, Bank Mandiri mendapat alokasi Rp 55 triliun, BRI Rp 55 triliun, BNI Rp 55 triliun, BTN Rp 25 triliun, dan BSI Rp 10 triliun.
Per 9 Oktober 2025, tingkat realisasi penyaluran dana stimulus tercatat masing-masing sebesar 74 persen untuk Bank Mandiri, 62 persen untuk BRI, 50 persen untuk BNI, 19 persen untuk BTN, dan 55 persen untuk BSI.
