64 Warga Korsel Dipulangkan dari Kamboja, Langsung Diborgol dan Ditangkap Polisi - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
64 Warga Korsel Dipulangkan dari Kamboja, Langsung Diborgol dan Ditangkap Polisi
Oct 20th 2025, 10:56 by kumparanNEWS

Petugas kepolisian mengawal warga Korea Selatan yang dideportasi dan ditahan oleh otoritas Kamboja atas dugaan keterlibatan dalam operasi penipuan siber setibanya di Bandara Internasional Incheon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (18/10/2025). Foto: Yonhap/AFP
Petugas kepolisian mengawal warga Korea Selatan yang dideportasi dan ditahan oleh otoritas Kamboja atas dugaan keterlibatan dalam operasi penipuan siber setibanya di Bandara Internasional Incheon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (18/10/2025). Foto: Yonhap/AFP

Pemerintah Korsel memulangkan 64 warganya yang sempat ditahan di Kamboja atas dugaan keterlibatan operasi online scam pada Sabtu (18/10) pagi waktu setempat.

Dikutip dari Korea Herald, Senin (20/10), setibanya di Bandara Internasional Incheon ke-64 orang itu langsung ditangkap di dalam pesawat Korean Air, sesuai hukum yang berlaku.

Sebanyak 64 pelaku yang memakai topi dan masker langsung diborgol dan dibawa ke kantor polisi yang menangani kasus mereka. 45 orang dibawa ke Kantor Polisi Chungcheong Selatan dan 15 dibawa ke Kantor Polisi Gyeonggi Utara.

Sekitar 190 petugas polisi dikerahkan di bandara untuk operasi pengawalan. Para tersangka menghindari pertanyaan wartawan dan terus menundukkan kepala sambil diarahkan masuk ke mobil polisi menuju unit investigasi masing-masing.

Pejabat kepolisian Kamboja dan Korea Selatan berdiri di dekat pesawat sewaan dari Korea Selatan untuk menjemput warga Korea Selatan yang ditahan di Bandara Internasional Incheon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (18/10/2025).  Foto: Yonhap/AFP
Pejabat kepolisian Kamboja dan Korea Selatan berdiri di dekat pesawat sewaan dari Korea Selatan untuk menjemput warga Korea Selatan yang ditahan di Bandara Internasional Incheon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (18/10/2025). Foto: Yonhap/AFP

Dalam perkembangannya, empat orang langsung dibebaskan polisi dan satu orang dibebaskan usai jaksa menolak permintaan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan polisi.

Saat ini, polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 59 orang sisanya. Mereka diduga terlibat dalam berbagai praktik online scam.

Polisi mengatakan, beberapa tersangka yang dipulangkan mengaku ditahan dan disiksa oleh anggota jaringan penipuan di Kamboja.

64 warga Korsel yang dipulangkan telah menjalani tes narkoba dengan persetujuan mereka, dan semuanya menunjukkan hasil negatif.

Penangkapan Terkait Kematian Mahasiswa yang Diduga Korban TPPO dan Online Scam

Petugas kepolisian mengawal warga Korea Selatan yang dideportasi dan ditahan oleh otoritas Kamboja atas dugaan keterlibatan dalam operasi penipuan siber setibanya di Bandara Internasional Incheon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (18/10/2025).  Foto: Yonhap/AFP
Petugas kepolisian mengawal warga Korea Selatan yang dideportasi dan ditahan oleh otoritas Kamboja atas dugaan keterlibatan dalam operasi penipuan siber setibanya di Bandara Internasional Incheon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (18/10/2025). Foto: Yonhap/AFP

Penangkapan 64 orang itu terkait kematian seorang mahasiswa, Park Min-ho (22), yang diduga jadi korban TPPO dan online scam di Kamboja. Pihak berwenang yakin korban ditipu oleh organisasi kriminal Kamboja untuk pergi ke sana demi pekerjaan. Dia diduga ditawan, disiksa, dan kemudian dibunuh.

Polisi Korsel pun telah menangkap tersangka utama penipuan lowongan kerja di Kamboja yang terkait dengan kematian Park.

Dikutip dari The Korea Times, tersangka berusia 20-an tahun itu ditangkap pada Minggu (19/10) dan diduga sebagai tokoh utama yang membujuk korban untuk membuka rekening bank sebelum mengatur perjalanannya ke Kamboja. Di Kamboja, korban diduga dikurung dan dibunuh oleh jaringan kejahatan voice phishing (penipuan lewat telepon).

Park ditemukan tewas di sebuah mobil pada Agustus dekat Gunung Bokor di Provinsi Kampot. Otopsi dijadwalkan akan dilakukan bersama oleh otoritas Korea dan Kamboja hari ini.

Badan Kepolisian Nasional mengatakan tujuh orang termasuk dokter forensik dari Layanan Forensik Nasional akan berangkat ke Kamboja sekitar pukul 18.50 waktu setempat untuk menjalani otopsi gabungan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url