Kanker serviks jadi ancaman untuk perempuan. Foto: mi_viri/Shutterstock
Kanker serviks telah menjadi momok yang cukup menakutkan bagi perempuan. Penyakit ini menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian setelah kanker payudara, menjadikannya ancaman serius yang tak boleh diabaikan.
Kondisi ini menyerang bagian alat reproduksi di rahim bagian bawah, yang biasa disebut leher rahim. Serangan pada area ini sering kali sulit terdeteksi di tahap awal karena gejalanya tidak selalu jelas, sehingga penting bagi perempuan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan deteksi dini.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan tingginya jumlah perempuan yang terdampak kanker serviks setiap tahunnya.
"Setiap 25 menit ada satu orang perempuan Indonesia meninggal akibat kanker," ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Senada dengan itu, data dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa setiap tahun terdapat sekitar 36.000 kasus baru, dan 70 persen di antaranya baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.
Lantas, apa sebenarnya penyebab dan gejala kanker serviks? Mari kita bahas!
Penyebab Kanker Serviks
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Shutterstock
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kanker serviks, antara lain:
1. Virus HPV
Human Papillomavirus (HPV) menjadi faktor utama penyebab kanker serviks. Dilansir dari Medical News Today, terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV, dan 13 di antaranya berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks. Karena itu, pemerintah Indonesia tengah gencar mendistribusikan vaksin HPV untuk perempuan sebagai upaya pencegahan.
2. Melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan
Penularan virus HPV dapat terjadi melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Risiko infeksi meningkat jika seseorang memiliki banyak pasangan seksual, karena peluang terpapar virus menjadi lebih tinggi.
3. Merokok
Selain infeksi virus HPV, merokok juga menjadi salah satu faktor risiko kanker serviks. Kandungan yang ada dalam rokok bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga sel abnormal di leher rahim lebih mudah berkembang menjadi kanker.
4. Sistem imun tubuh yang lemah
Perempuan dengan sistem imun yang lemah, seperti pengidap HIV atau AIDS, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Sistem kekebalan yang lemah membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi HPV dan mencegah pertumbuhan sel abnormal di leher rahim.
Gejala Kanker Serviks
Ada beberapa gejala yang bisa menjadi alat deteksi dini kanker serviks. Foto: Vadym Pastukh/Shutterstock
Pada tahap awal, kanker serviks memungkinan penderitanya tidak mengalami gejala apapun. Oleh karena itu kamu harus lebih mendengarkan kembali tubuhmu. Berikut gejala kanker serviks yang paling umum.
Nyeri di area panggul
Pendarahan di antara periode mens
Pendarahan setelah berhubungan seksual
Ketidaknyamanan saat berhubungan seksual
Keputihan dengan bau tidak sedap
Keputihan bercampur darah
Apabila Ladies mengalami gejala tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama dan keluhannya semakin memburuk, jangan menunda untuk segera melakukan pemeriksaan medis, ya.