Sep 1st 2024, 18:24, by Berita Terkini, Berita Terkini
Gobak sodor merupakan salah satu permainan tradisional di Indonesia yang dimainkan oleh dua kelompok. Permainan yang juga dikenal dengan nama galah asin ini merupakan permainan menghalangi lawan untuk mencapai garis akhir.
Permainan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak. Untuk memainkannya, diperlukan tempat lapang berbentuk bujur sangkar yang nantinya diberi pembatas.
Sejarah Gobak Sodor
Dikutip dari buku Menilik Lebih Cerdik Antologi Hasil Penelitian Pembelajaran Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kelas X7 & X8 SMA Negeri 1 Sidoarjo, Astadi'ul Aimmah, dkk, (2022:43), gobak Sodor adalah permainan yang cukup familiar dimainkan oleh anak-anak kelahiran 1990-an.
Permainan ini awalnya adalah hasil adaptasi dari bahasa Inggris yaitu Go Back Trough the Door. Go Back Trough the Door memiliki arti kembali melewati pintu. Karena masyarakat Indonesia tidak bisa melafalkannya dengan baik maka masyarakat Indonesia menyebut permainan ini sebagai Gobak Sodor.
Dahulu kala, para prajurit di zaman kerajaan mempunyai permainan sederhana yang bernama sodoran. Permainan ini dimainkan untuk melatih keterampilan berperang menggunakan tombak dengan panjang kira-kira dua meter tanpa mata tombak yang tajam. Seiring berkembangnya zaman permainan ini juga ikut berkembang hingga bisa dimainkan oleh masyarakat khususnya anak-anak.
Cara Bermain
Permainan ini dimainkan di lapangan segi empat berukuran 9x4 meter yang dibagi menjadi 2 secara vertikal dan dibagi menjadi 4 secara horizontal atau sesuai dengan jumlah anggota tim.
Pemain dibagi menjadi dua kelompok atau tim yaitu kelompok penyerang dan kelompok penjaga. Kelompok yang sudah dibagi nantinya bisa bergantian menjadi penyerang dan penjaga.
Kelompok yang menjadi penyerang memulai permainan dari baris awal atau garis start.
Pemain yang menjaga garis horizontal berusaha semaksimal mungkin menghadang kelompok yang sedang bermain untuk tidak dapat melewati garis batas yang sudah ditentukan sampai di garis finish.
Sementara pemain yang menjaga garis vertikal, yang pada umumnya hanya satu orang, memiliki ruang gerak di semua garis batas vertikal di tengah lapangan.
Kelompok penjaga harus mampu menjaga gerak lawan untuk tidak bisa menembus masuk ke ruang gerak horizontal.
Kelompok yang sedang menjadi penyerang berusaha agar tubuhnya tidak tersentuh oleh tim yang menjaga.
Kelompok yang sedang menjadi penyerang harus menuju sampai ke baris belakang dan harus kembali lagi hingga sampai di baris awal.
Tim penyerang dapat dikatakan menang jika semua anggota tim dapat kembali ke baris awal atau start.
Tim penyerang dikatakan kalah dan baru bisa terjadi penggantian posisi jika ada yang tersentuh oleh tim yang menjaga.