TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertumbuhan jumlah kerbau di Indonesia negatif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada survei 2003, jumlah kerbau mencapai 1,367 juta ekor. Sekarang, populasi kerbau hanya 1,305 juta ekor.
"Artinya, setiap tahun pertumbuhannya minus 0,58 persen," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan, pada saat mengumumkan hasil sensus sapi 2011 di Kantor Kementerian Pertanian, Jumat 12 Agustus 2011.
Menurut Rusman, kondisi ini bisa jadi karena kerbau sudah tidak lagi digunakan sebagai alat untuk produksi pertanian. Masyarakat Indonesia juga lebih banyak konsumsi sapi dibandingkan kerbau.
Data Rusman menunjukkan, populasi kerbau yang cukup besar terdapat di provinsi Banten. "Bahkan jumlahnya lebih banyak dibandingkan populasi sapi," kata dia.
Di Banten, jumlah kerbau mencapai 123 ribu ekor. Sedangkan populasi sapi, hanya 46,9 ribu ekor. Hal ini terkait dengan kebiasaan masyarakat Banten yang lebih banyak mengkonsumsi kerbau.
Namun, di lokasi lain, jumlah populasi kerbau lebih sedikit dibandingkan sapi. "Bahkan, di Sulawesi Utara, kami tidak menemukan satu kerbau pun," ujarnya.
Selain itu, di Papua Barat, petugas sensus BPS juga hanya menemukan satu ekor kerbau. "Itupun kerbau yang dibawa dari Tana Toraja," kata Rusman.
Menteri Pertanian, Suswono mengkhawatirkan kondisi penurunan jumlah populasi kerbau ini. "Ini jadi tantangan kami untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah kerbau," kata dia.
Jangan sampai, karena hanya konsentrasi kepada produksi sapi, kerbau jadi dilupakan. "Padahal, kerbau juga termasuk cadangan pangan yang potensial," kata Suswono.
EKA UTAMI APRILIA