Sapi-sapi lokal yang sedang digemukkan di Rumah Potong Hewan Terpadu Bogor, Jawa Barat, (18/7). ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pertanian, Suswono masih menemukan penyimpangan pemotongan sapi di Indonesia. Salah satu penyimpangan itu ialah adanya sapi betina produktif melahirkan yang dipotong. "Di beberapa rumah potong Hewan, 80 persen sapi betina produktif yang dipotong," kata dia pada pengumuman hasil sensus sapi 2011 di Kantor Kementerian Pertanian, Jumat 12 Agustus 2011.
Selain itu, juga ada temuan di RPH Kupang, di mana 90 persen sapi yang akan dipotong adalah sapi betina produktif. "Bahkan, ada sapi yang sedang hamil masuk RPH," kata dia.
Padahal, sapi betina yang boleh dipotong adalah sapi yang sudah tidak produktif, yang sudah melahirkan hingga 5-6 kali. Tetapi, di Indonesia biasanya sapi betina bisa melahirkan hingga 8 kali.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebetulnya saat ini jumlah sapi betina masih lebih besar dibandingkan sapi jantan. Jumlah sapi betina potong mencapai 68,15 persen dari 14,8 juta ekor sapi di Indonesia.
"Dari jumlah sapi betina tersebut, paling banyak adalah sapi dewasa (umur di atas 2 tahun)," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan.
Dari data BPS juga menunjukkan 66,09 sapi betina berumur di ats 2 tahun. Betina yang sudah dewasa lebih banyak karena memang biasanya sapi betina muda yang produktif tidak boleh dipotong.
EKA UTAMI APRILIA