Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersiap mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta maaf kepada pemerintah daerah (pemda) yang sempat tersinggung atas kritiknya terkait lambatnya realisasi belanja daerah. Ia menegaskan, dorongan tersebut semata untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi agar sinkron dengan kebijakan pusat.
"Saya bukannya sentimen sama daerah. Saya justru ingin mereka belanjakan lebih cepat supaya ekonominya jalan sinkron dengan kebijakan ekonomi pusat. Jadi kalau ada daerah yang tersinggung, saya mohon maaf. Tapi ya kerja yang benar lah, habisin tuh duit," katanya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD, Senin (3/11).
Menurutnya, masih banyak dana pemerintah yang menganggur di kas daerah dan kementerian, sehingga tidak memberi dorongan optimal bagi perekonomian nasional. Purbaya menegaskan, percepatan belanja daerah menjadi penting untuk menjaga momentum pertumbuhan yang ditargetkan mencapai 6 persen pada 2026.
"Kalau uangnya nganggur, ekonomi nggak jalan. Ekonomi lagi susah, nggak kedorong. Jadi saya minta semuanya habisin uangnya dengan benar," ujarnya.
Sementara itu, pemerintah mencatat Transfer ke Daerah (TKD) pada 2026 turun menjadi Rp693 triliun dari Rp 919,9 triliun di 2025 atau berkurang Rp 226,9 triliun. Meski begitu, alokasi program prioritas meningkat signifikan dari Rp 930,7 triliun pada 2025 menjadi Rp 1.377,9 triliun pada 2026, naik Rp 447,2 triliun.
Pemerintah menegaskan, meski TKD menurun, manfaat yang diterima masyarakat di daerah tetap dijaga melalui optimalisasi program prioritas dan layanan publik.