Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (tengah) didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) dan Thomas A. M. Djiwandono (kanan) saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi proyeksi terbaru Bank Dunia yang menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 4,7 persen. Meski begitu, angka itu masih di bawah target pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tahun depan.
Purbaya mengakui, perlambatan ekonomi memang masih terasa hingga Kuartal III 2025. Namun, ia optimistis pertumbuhan akan kembali menguat pada akhir tahun, seiring dengan mulai berjalan dan berdampaknya sejumlah kebijakan pemerintah yang digulirkan pada paruh kedua 2025.
"Mungkin ya kuartal III akan lambat karena memang perlambatan kemarin kan. Anda lihat demo-demo itu kan sebetulnya indikasi ekonomi yang melambat. Cuma kan kuartal IV akan tumbuh lebih cepat," ujarnya saat ditemui di Hotel Shangri-La, dikutip Kamis (9/10).
Ia memperkirakan, laju ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,5 persen pada kuartal IV 2025, sehingga dapat menutupi perlambatan yang terjadi di paruh pertama tahun ini, yang hanya tumbuh 4,99 persen.
"Angka 5,5 persen untuk triwulan IV saja ya. Jadi saya tidak penting pernah jatuh, yang penting ke depan mengarah ke mana, karena kita lihat ke depan akan naik terus," kata dia.
Optimisme Purbaya tak lepas dari tanda-tanda pemulihan aktivitas perbankan. Ia mengatakan, pertumbuhan kredit mulai meningkat setelah pemerintah menempatkan dana sebesar Rp 200 triliun di sistem perbankan nasional.
"Sekarang (penyaluran kredit perbankan) kita udah tumbuh di satu bangkit dari 8 persen ke 11 persen naiknya. Saya harapkan di tempat lain juga seperti itu," ucapnya.
Sebelumnya, World Bank atau Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,8 persen pada 2025. Hal ini tercantum dalam laporan East Asia and the Pacific Economic Update (EAP) edisi Oktober 2025.
Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya Bank Dunia mematok proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 4,7 persen pada 2025.
Bank Dunia mencatat, pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik disebut masih relatif tinggi, tetapi sejumlah langkah yang ditempuh untuk menjaga laju pertumbuhan saat ini dinilai belum tentu mampu menopang pertumbuhan di masa mendatang.
"Di Indonesia, persoalannya bukan pada besaran defisit, melainkan pada arah penggunaan belanja pemerintah yang dinilai kurang tepat sasaran. Defisit anggaran sendiri diperkirakan tetap berada dalam batas aturan fiskal nasional," tulis Bank Dunia dalam laporannya.