Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan terkait program paket ekonomi usai rapat koorddinasi dengan Presiden Prabowo Subianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menilai pertumbuhan ekonomi ideal untuk Indonesia bisa mengurangi angka pengangguran ada di kisaran 6,7 persen.
Purbaya mengatakan terdapat teori ilmu ekonomi yang menyatakan bahwa demand-pull inflation tidak akan terjadi ketika laju pertumbuhan ekonomi sebuah negara berada di bawah laju pertumbuhan ekonomi potensialnya.
Demand-pull inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh tekanan dari sisi permintaan, atau meningkatnya permintaan barang dan jasa relatif terhadap penawaraan atau ketersediaannya.
"Indonesia berapa (pertumbuhan ekonomi ideal)? Kalau kata orang-orang 5 (persen), kalau kata saya enggak cukup. Kalau 5 itu tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja yang masuk usia kerja setiap tahun," ungkap Purbaya saat Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Selasa (28/10).
Purbaya menilai kondisi penurunan pengangguran yang terjadi saat ini di saat ekonomi masih tumbuh di kisaran 5 persen, disebabkan banyak masyarakat yang bekerja informal.
Pemerintah mengeklaim tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia turun menjadi 4,67 persen, atau terendah sejak krisis ekonomi 1998, dengan tingkat kemiskinan turun menjadi 8,47 persen.
"Desain ekonomi enggak seperti itu. Kita enggak mau warga negara kita kerjanya di informal, kalau bisa semuanya kaya di sektor formal," tegas Purbaya.
Menurut perhitungannya, pertumbuhan ekonomi potensial untuk Indonesia adalah 6,7 persen. Dia menilai, semakin cepat pertumbuhannya, maka akan semakin baik.
"Kita harus menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat. Hitung-hitungannya berapa potential growth-nya, untuk sekarang mungkin 6,7 persen. Jadi kita harus tumbuh di situ," kata Purbaya.
"Harus tumbuh di sekitar 6,7 minimal untuk menyerap tenaga kerja yang masuk usia kerja di sektor formal," tambahnya.
Purbaya menegaskan banyaknya masyarakat usia kerja yang bekerja secara informal tidak akan menjamin keberlangsungan masa depannya. Dengan begitu, sektor formal satu-satunya solusi bagi penurunan angka pengangguran.
Setelah bisa mencapai pertumbuhan 6,7 persen, dia menuturkan kondisi demand-pull inflation dan penurunan pengangguran akan otomatis terjadi. Hal ini, kata dia, masih terlalu dini jika terjadi pada saat ini.
"Karena selalu setelah krisis, kita enggak pernah tumbuh 6,5 persen. Jadi banyak tenaga kerja kita yang masih menganggur atau kerja pun di sektor informal. Bahkan sarjana loh, banyak yang seperti itu," tutur Purbaya.
"Jadi Anda enggak usah takut kita tumbuh terlalu cepat sekarang. Justru kita harus tumbuh lebih cepat supaya kita semua bisa kaya bersama," tambahnya.