Menkeu Purbaya saat berkunjung ke wilayah Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau Kudus. Foto: Instagram/ @menkeuri
Berita kunjungan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ke industri hasil tembakau di Kudus, jadi yang paling ramai dibaca di kumparanBisnis.
Isu lain yang ramai dibaca soal investor Tesla dan pejabat Amerika Serikat menolak rencana gaji Elon Musk. Berikut rangkumannya.
Purbaya Temukan Jutaan Batang Rokok Ilegal
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menemukan tumpukan rokok ilegal saat kunjungannya ke kawasan Industri Hasil Tembakau (IHT), Kudus, Jawa Tengah. Selain itu, di wilayah tersebut juga ditemukan minuman keras (miras) hingga kosmetik ilegal.
Ia mengungkapkan kunjungan ini dilakukan untuk menilik praktik di lapangan, sekaligus merancang langkah kebijakan yang lebih tegas khususnya terkait industri rokok.
"Jadi saya mengunjungi kawasan industri hasil tembakau ini untuk melihat bagaimana sih praktiknya sebetulnya di lapangan dan nanti ke depan setelah melihat ini mungkin tadi Bupati, Pak Bupati katanya punya rencana satu lagi untuk membangun kawasan industri yang sejenis di tempat lain dengan luas 5 hektare," kata Purbaya di Kudus, Jumat (3/10).
Investor Tolak Rencana Gaji Elon Musk
Sekelompok pemegang saham Tesla, termasuk SOC Investment Group dan beberapa pejabat negara bagian Amerika Serikat (AS) meminta para investor lain untuk menolak rencana paket gaji senilai USD 1 triliun atau setara dengan Rp 16,6 ribu triliun (kurs dolar Rp 16.614) dalam rapat umum pemegang saham yang dijadwalkan November 2025.
Selain itu, dalam surat kepada pemegang saham Tesla, kelompok yang mencakup bendahara negara bagian Nevada, New Mexico, dan Connecticut, juga mendesak agar pemegang saham menolak pencalonan ulang tiga direktur Tesla Ira Ehrenpreis, Joe Gebbia, dan Kathleen Wilson-Thompson.
Koalisi tersebut menilai dewan direksi Tesla terlalu berfokus mempertahankan Musk sehingga mengabaikan pencapaian target yang sudah diputuskan dalam rapat tahunan sebelumnya. Mereka juga menyoroti penurunan kinerja operasional dan keuangan serta kegagalan untuk memberikan pengawasan manajemen yang bermakna dan real-time.
