Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan terkait program paket ekonomi usai rapat koorddinasi dengan Presiden Prabowo Subianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bertemu dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Selasa (28/10), menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 yang akan diumumkan pada Rabu (5/11).
Purbaya mengatakan, BPS tidak membocorkan data pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pertemuan itu hanya diskusi mengenai sensus ekonomi 2026.
"BPS juga nggak kasih bocoran ke kita. Tadi kita diskusi tentang sensus ekonomi tahun 2026, biayanya seperti apa, pelaksanaannya seperti apa, itu saja. Clear semuanya akan dijalankan, mereka mulai eksekusi Juni, Februari mulai rekrut tenaga surveyornya," beber Purbaya.
Pertemuan tersebut disebut sebagai bagian dari koordinasi teknis antara Kemenkeu dan BPS menjelang pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026, yang dijadwalkan dimulai pertengahan tahun depan.
Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). Foto: Instagram/ @Amalia Adininggar Widyasanti
Purbaya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 akan sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,12 persen.
Menurut Purbaya, perlambatan ekonomi kali ini dipengaruhi oleh situasi sosial pada Agustus lalu, ketika aksi demonstrasi besar-besaran sempat terjadi di beberapa wilayah. Meski begitu, ia masih optimistis pertumbuhan ekonomi tetap berada di kisaran 5 persen.
"Sedikit di atas 5 persen lah (pertumbuhan ekonomi kuartal III). Mungkin lebih rendah (dari kuartal II) saya nggak tahu lebih rendah sedikit kelihatannya karena ribut-ribut," ungkapnya.
Ia menambahkan, ekonomi nasional diperkirakan akan kembali menguat pada kuartal IV-2025. Berdasarkan perhitungan internal, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,5 persen.
"Jadi itu yang paling penting bahwa ekonominya sudah berubah. Lalu dari survei kemarin yang saya tunjukkan, kepercayaan masyarakat ke pemerintah naik ke level sebelum ribut-ribut itu, jadi itu level yang cukup tinggi, artinya kepercayaannya cukup tinggi ke presiden," pungkasnya.