Ilustrasi Bawang Bombai. Foto: NUM LPPHOTO/Shutterstock
Kota Batam kembali dihebohkan dengan fenomena aneh: Tumpukan bawang merah dan bawang bombai ditemukan berserakan di kawasan Melcem, pada Minggu (26/10/2025). Foto dan video kejadian itu cepat viral di media sosial, memicu rasa penasaran warganet.
Dalam rekaman yang beredar, tampak warga berbondong-bondong datang ke lokasi untuk memunguti bawang yang masih tampak segar. Beberapa bahkan terlihat berebutan mengambilnya, sementara yang lain justru menjual kembali hasil pungutan tersebut secara daring.
Salah satu akun TikTok dengan nama samaran "w*******n" terang-terangan menawarkan bawang dari lokasi tersebut dengan harga hanya Rp 5 ribu per kilogram. Unggahan itu pun menimbulkan banyak pertanyaan: dari mana asal bawang-bawang ini, dan apakah aman dikonsumsi?
Fenomena ini membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam waspada. Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, mengimbau warga agar berhati-hati dan tidak sembarangan mengonsumsi bawang bombai tersebut karena asal-usulnya belum jelas.
"Selama bahan itu masih memenuhi syarat untuk dikonsumsi, tidak masalah. Tapi soal kelayakan konsumsi, itu harus dijawab oleh Dinas Ketapang," ujar Didi.
Didi menambahkan, meskipun terlihat segar, bawang bombai yang dikonsumsi secara berlebihan tetap berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Ia menyebut setidaknya ada empat efek samping yang mungkin muncul akibat konsumsi berlebih. Pertama, gangguan pencernaan seperti perut kembung, gas, hingga refluks asam, terutama bila dimakan mentah. Kedua, muncul bau badan dan napas tidak sedap akibat senyawa sulfur yang terkandung dalam bawang bombai.
Efek ketiga adalah iritasi lambung, yang dapat memperparah gejala maag atau gastritis. Sementara keempat, bawang bombai bisa mengencerkan darah secara alami. Bila dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah seperti aspirin atau warfarin, risikonya bisa meningkat menjadi pendarahan serius.
"Intinya, jangan konsumsi secara berlebihan, apalagi jika tidak tahu asal-usul barangnya," kata Didi menegaskan.
Hingga kini, belum diketahui siapa yang membuang ribuan karung bawang tersebut dan dari mana asalnya.