Kepolisian Peru menangkap pelaku pembunuhan terhadap staff Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Zetro Leonardo Purba. Pelaku yang merupakan anggota organisasi kriminal "Los Maleantes del Cono" itu ditangkap di San Martín de Porres.
Ada lima orang yang ditangkap dalam pengungkapan kasus tersebut, terdiri dari tiga warga negara Venezuela dan dua warga negara Kuba.
Polisi menyita sejumlah barang bukti dari para pelaku. Di antaranya pistol yang digunakan untuk menembak Zetro dan sepeda motor yang dipakai untuk melakukan kejahatan tersebut.
Suasana saat penghormatan terakhir kepada jenazah Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang diduga tewas ditembak di Peru, di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Di antara mereka yang ditangkap adalah warga negara Venezuela, Wilson José Soto López, alias 'El Primo', yang dilaporkan mengakui keterlibatannya sebagai pengendara sepeda motor dalam serangan tersebut," demikian laporan tabloid trome, dikutip Sabtu (13/9).
"Jaiquer Antonio Echenaguzía Quijada, 23 tahun, yang dijuluki 'Malaco', juga ditangkap, diidentifikasi sebagai pria bersenjata yang keluar dari kendaraan dan menembak Purba di depan istrinya," tambahnya.
Terlibat Banyak Kejahatan
Kelima anggota geng tersebut ditangkap di sebuah hotel di Avenida Perú di San Martín de Porres. Tempat itu diyakini sebagai pusat operasi mereka.
Laporan tetangga tempat tinggal pelaku menjadi pintu masuk penangkapan. Pelapor merasa curiga dengan aktivitas para pelaku sehingga melaporkannya ke polisi.
Menurut Kolonel PNP Juan Carlos Montufar, kepala Divisi Perampokan Dirincri, para tersangka bertemu di lokasi tersebut setelah melakukan kejahatan mereka di berbagai distrik di Lima Utara. Selain pembunuhan kontrak, mereka juga dituduh terlibat dalam serangan pemerasan terhadap perusahaan transportasi, gudang, dan bisnis lokal.
Penembakan Zetro Purba di Peru
Berdasarkan laporan televisi lokal, Panamarica Television, Zetro sedang bersepeda bersama istrinya. Ia kemudian dicegat oleh orang tak dikenal di dekat apartemennya di distrik Lince, Lima, Peru.
Begitu dicegat, orang tak dikenal itu melepaskan tiga kali tembakan. Tembakan paling fatal mengenai kepala Zetro.
Usai penembakan, Zetro dilarikan ke Klinik Javier Prado dan dinyatakan tewas di sana. Berdasarkan keterangan yang diterima kepolisian setempat, Zetro baru lima bulan tinggal di Peru.