Fashion show La Nouvelle Ecriture oleh tiga desainer Prancis Jude Ferrari, Solene Lescouet, dan Louise Marcaud di JF3 Fashion Festival, Minggu (27/7/2025). Foto: Dok. JF3
Setelah tiga siswa sekolah desain Ecole Duperre unjuk gigi di fashion show bersama PINTU Incubator, kini giliran tiga desainer perempuan Prancis mempresentasikan puluhan rancangan mereka di runway JF3. Ketiganya ialah Jude Ferrari, Louise Marcaud, dan Solene Lescouet.
Pada Minggu (27/7), JF3 menggelar peragaan busana bertajuk La Nouvelle Ecriture sebagai medium ketiganya menghadirkan rancangan bernuansa western. Ya, meskipun mereka memiliki karakteristik tersendiri, rancangan Jude Ferrari, Solene, hingga Louise punya satu garis merah yang sama: Identitas fesyen dunia Barat yang kuat. Masing-masing desainer menghadirkan 20 tampilan yang seluruhnya telah terkurasi.
Sebelum membangun brand sendiri, mereka sudah cukup lama berkiprah di industri fashion Prancis. Bahkan, mereka pernah bekerja di brand-brand besar; Jude Ferrari di Jacquemus, Zara, dan Written Afterwards Jepang, hingga Solene di Chanel dan Lanvin.
Konferensi pers fashion show La Nouvelle Ecriture oleh tiga desainer Prancis Jude Ferrari, Solene Lescouet, dan Louise Marcaud di JF3 Fashion Festival, Minggu (27/7/2025). Foto: Dok. JF3
Namun, akibat pandemi COVID-19, ketiganya memutuskan untuk menyusuri langkah baru: Mendirikan brand fashion mereka sendiri. Jude mengatakan, pengalamannya bekerja di rumah mode dan brand besar membantunya belajar banyak.
"Pada akhirnya, aku melakukan apa yang ingin kulakukan, dan aku tidak ingin melakukan apa yang tak ingin kulakukan. Saya pun kemudian memulai brand saya (Maison J.Simone) setelah COVID-19. Menurut saya, di suatu titik tertentu, COVID-19 membantu saya untuk mengambil keputusan terkait brand saya sendiri," jelas Jude Ferrari di konferensi pers fashion showLa Nouvelle Écriture JF3, Minggu (27/7).
Audiens diajak terjun ke skena fashion Prancis
Fashion show La Nouvelle Ecriture oleh tiga desainer Prancis Jude Ferrari, Solene Lescouet, dan Louise Marcaud di JF3 Fashion Festival, Minggu (27/7/2025). Foto: Dok. JF3
Usai sambutan dari Chairman JF3 Soegianto Nagaria dan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone, koleksi Maison J.Simone pun membuka fashion show terakhir JF3 di Summarecon Mall Kelapa Gading. Seperti apa tampilannya?
1. Koleksi brand Maison J.Simone oleh Jude Ferrari
Fashion show La Nouvelle Ecriture oleh tiga desainer Prancis Jude Ferrari, Solene Lescouet, dan Louise Marcaud di JF3 Fashion Festival, Minggu (27/7/2025). Foto: Dok. JF3
Jude Ferrari lewat brand-nya menghadirkan koleksi bertajuk Rodeo, deretan busana yang terinspirasi dari dua jenis rodeo, yakni rodeo urban dan rodeo khas Texas. Koleksi ini merupakan penegasan bahwa feminitas bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan.
Ia menghadirkan siluet yang berani dengan detail yang halus dan menyenangkan. Bag charms, yang sedang menjadi tren fashion saat ini, juga tak luput dihadirkan lewat permainan menyenangkan.
J.Simone tak ragu memadukan busana-busana feminin dengan pakaian bersiluet yang lebih tegas dan maskulin, seperti short dress dengan jaket lebar beraksen rumbai khas rodeo Texas. Sementara itu, sisi rodeo urban ditampilkan lewat kehadiran kreasi busana berbahan denim.
Fashion show La Nouvelle Ecriture oleh tiga desainer Prancis Jude Ferrari, Solene Lescouet, dan Louise Marcaud di JF3 Fashion Festival, Minggu (27/7/2025). Foto: Dok. JF3
Setiap rancangan Jude Ferrari juga banyak bermain dengan aksen cutout atau potongan yang menarik dan berani, seperti maxi shirt dress dengan potongan lubang besar di dua bagian pinggang. Semangat yang dihadirkan lewat koleksi ini, menurut interpretasi kumparanWOMAN, adalah kebebasan untuk berekspresi sesuai dengan pilihan hati.
2. Elegansi Bauhaus lansiran Louise Marcaud
Fashion show La Nouvelle Ecriture oleh tiga desainer Prancis Jude Ferrari, Solene Lescouet, dan Louise Marcaud di JF3 Fashion Festival, Minggu (27/7/2025). Foto: Dok. JF3
Fashion show dilanjutkan dengan presentasi oleh Louise Marcaud lewat koleksi bertajuk Retrograde. Koleksi ini berfokus pada busana dengan tailoring rapi dan tegas, menekankan sisi elegan ala Bauhaus style yang chic.
Ya, koleksi ini terinspirasi dari Bauhaus, sekolah arsitektur di Jerman; garis arsitektural ala Le Corbusier; hingga tekstur dari karya Jean Dubuffet. Uniknya, meskipun tampak elegan dan cenderung feminin, koleksi ini juga mengambil inspirasi dari dunia balap motor dan sepak bola Amerika.
Di sini, Louise tidak hanya bermain dalam palet warna netral. Ia turut menghadirkan warna yang loud seperti hijau daun, kuning mustard, hingga hijau olive.
Fashion show La Nouvelle Ecriture oleh tiga desainer Prancis Jude Ferrari, Solene Lescouet, dan Louise Marcaud di JF3 Fashion Festival, Minggu (27/7/2025). Foto: Dok. JF3
Ada sentuhan preppy dalam beberapa tampilan yang diperagakan, seperti outer dress dengan kemeja dalam beraksen pita. Ada pula sentuhan berani lewat setelan jaket dan celana denim abu bersiluet pundak lebar dan tajam. Louise tidak tinggal diam dalam satu definisi; ia mencoba untuk mengeksplorasi makna dari Retrograde itu sendiri.
"Saya percaya bahwa busana tidak hanya melindungi pemakainya, tetapi juga berbicara soal kepribadiannya," ucap Louise.
Dalam merancang busananya, Louise menggunakan kain deadstock atau kain sisa dari industri tekstil yang sudah tidak lagi digunakan. Ini merupakan salah satu upaya Louise Marcaud untuk menjunjung tinggi sustainability.
3. Menyelami dunia punk Solene Lescouet
Fashion show La Nouvelle Ecriture oleh tiga desainer Prancis Jude Ferrari, Solene Lescouet, dan Louise Marcaud di JF3 Fashion Festival, Minggu (27/7/2025). Foto: Dok. JF3
Fashion show ditutup oleh peragaan busana oleh Solene Lescouet, perancang mode yang pernah bekerja di Chanel dan Lanvin. Sejak lama, Solene memiliki ciri khasnya sendiri: punk dan gothic dengan sentuhan feminin yang kuat, lengkap dengan motif tartan yang menjadi kekuatannya. Seluruh elemen itu dihadirkan dalam peragaan busananya di JF3.
Di fashion show ini, Solene menghadirkan tampilan-tampilan yang sudah pernah ia presentasikan di peragaan busana di Paris. 20 tampilan tersebut dikurasi dari empat koleksi terdahulunya, yakni Punkettes Attack!, The Tales of Solène, Circus, dan Crimson Lovers 2025. Kurasi ini menyimpulkan identitas brand Solene Lescouet yang berkarakter, puitis, dengan nuansa rock n roll.
Fashion show La Nouvelle Ecriture oleh tiga desainer Prancis Jude Ferrari, Solene Lescouet, dan Louise Marcaud di JF3 Fashion Festival, Minggu (27/7/2025). Foto: Dok. JF3
Solene tidak hanya bermain dengan siluet bodycon yang memeluk tubuh, tetapi juga busana-busana bersiluet longgar seperti rok tennis dan kaus oversized. Ada pula blazer dress dengan twist menyenangkan, yakni "tanduk" panjang di bagian pundak. Nuansa dreamy dalam koleksi ini semakin nyata berkat hadirnya gaya makeup ala porcelain doll yang memukau.