Makna Hari Kebaya bagi Perempuan Masa Kini, Lebih dari Sekadar Busana - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Makna Hari Kebaya bagi Perempuan Masa Kini, Lebih dari Sekadar Busana
Jul 24th 2025, 18:03 by kumparanWOMAN

Model mengenakan busana koleksi dari desainer Obin dalam acara Jakarta Fashion Week atau JFW 2023 di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Model mengenakan busana koleksi dari desainer Obin dalam acara Jakarta Fashion Week atau JFW 2023 di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Setiap tanggal 24 Juli, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kebaya Nasional dengan cara beragam. Mulai dari mengenakan kebaya ke sekolah atau kantor, hingga menggelar acara peragaan kebaya.

Meski begitu, sejatinya Hari Kebaya Nasional bukan sekadar momen untuk memamerkan kebaya yang sudah lama tergantung di lemarimu. Hari spesial ini adalah waktu yang tepat untuk lebih menghargai dan memaknai kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.

Lantas, seperti apa kira-kira makna Hari Kebaya bagi perempuan masa kini? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Makna Hari Kebaya bagi Perempuan Masa Kini

Sejumlah perempuan mengikuti parade kebaya dalam kampanye Gerakan Kebaya Goes to UNESCO saat hari bebas berkendaraan bermotor atau Car Free Day, di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (6/11/2022).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Sejumlah perempuan mengikuti parade kebaya dalam kampanye Gerakan Kebaya Goes to UNESCO saat hari bebas berkendaraan bermotor atau Car Free Day, di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (6/11/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Dalam buku bertajuk Kebaya Melintasi Masa - Kumpulan Tulisan 28 Perempuan Tentang Kebaya (2021) susunan Soesi Sastro dkk, tertuang banyak pemikiran perempuan tentang makna kebaya. Mereka memandangnya bukan hanya sebagai pakaian, tapi simbol kebudayaan khas Indonesia.

Pada abad ke-18 hingga awal abad ke-19, kebaya merupakan busana sehari-hari kalangan bawah hingga atas. Kebaya dikenakan saat memasak, mencuci, menumbuk padi, acara nikahan, serta berbagai kegiatan penting lainnya.

Seiring dengan masuknya budaya barat di akhir abad 19, kebaya mulai jarang digunakan. Ada masa di mana kebaya bukan lagi pakaian sehari-hari, tapi dianggap sebagai pakaian adat yang hanya dikenakan pada momen tertentu, seperti pernikahan.

Untungnya, setelah lama terpinggirkan oleh busana barat, kebaya kembali jadi sorotan banyak perempuan belakangan ini. Mulai muncul kesadaran bahwa kebaya bukan sekadar busana adat, tapi identitas budaya bangsa.

Dalam tulisannya di buku Kebaya Melintasi Masa, Dr. Pudentia MPSS M. Hum selaku tim ahli warisan budaya tak benda Kemendikbud memaknai kebiasaan berkebaya sebagai bentuk kebanggaan akan kekayaan tradisi Tanah Air. Selain itu, busana tersebut juga melambangkan keanggunan bagi setiap perempuan yang mengenakannya.

Model mengenakan busana koleksi dari desainer Obin dalam acara Jakarta Fashion Week atau JFW 2023 di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis 27/10/2022. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Model mengenakan busana koleksi dari desainer Obin dalam acara Jakarta Fashion Week atau JFW 2023 di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis 27/10/2022. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Di sisi lain, seorang budayawan sekaligus jurnalis, N. Syamsuddin Ch. Haesy, memandang kebaya sebagai simbol yang tak hanya menghadirkan nilai artistik, estetik, dan etik busana, tapi juga puitika. Kebaya menjadi medium seni yang memadukan seni rupa dan sastra melalui pilihan warna dan motif.

N. Syamsuddin pun mengutip pendapat perancang busana pernikahan Perancis, Oleg Cassini. Cassini berpandangan bahwa busana yang indah harus bisa menggambarkan pikiran, mencerminkan era masa kini, menerjemahkan tren masa depan, dan selalu dinamis.

Pandangan itu sejalan dengan kebaya khas Indonesia. Kebaya tidak hanya menegaskan hakikat "poetic mind and soul" dalam busana, tetapi juga menghadirkan harmoni antara artistika, estetika, dan etika.

Tak hanya itu, kebaya termasuk busana yang tidak lekang oleh ruang dan waktu. Modelnya senantiasa mampu beradaptasi dengan taste manusia yang berkembang dari masa ke masa.

Poin itulah yang semestinya dimaknai setiap orang saat Hari Kebaya Nasional. Bahwa hari spesial ini bukan sekadar ajang mengenakan kebaya, tapi memaknainya sebagai busana yang dinamis, namun tetap mencerminkan budaya serta sejarah panjang kehidupan perempuan Indonesia.

Baca Juga: 4 Model Kebaya yang Bisa Kamu Pilih untuk Ramaikan Hari Kebaya Nasional 2025

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url