Serabi masih menjadi salah satu jajanan tradisional Indonesia yang tetap digemari hingga kini. Meski tampilannya sederhana dan hanya berbahan dasar tepung beras serta santan, cita rasanya yang khas membuat banyak orang menggemari jajanan ini. Menariknya, setiap daerah di Indonesia memiliki versi serabi yang berbeda-beda dengan keunikan masing-masing.
Misalnya saja serabi Solo dan serabi Bandung. Keduanya sama-sama disebut serabi, tetapi punya bentuk, tekstur, bahkan rasa yang tidak sama. Perbedaan ini menjadi gambaran bahwa makanan tradisional seperti serabi pun bisa punya beragam versi dan mencerminkan kekayaan kuliner Nusantara.
Selain Solo dan Bandung, masih banyak daerah lain yang juga punya serabi khas dengan cita rasa unik. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tujuh serabi tradisional dari berbagai daerah yang wajib kamu coba dan bisa jadi tambahan seru dalam daftar kuliner kamu.
1. Surabi Bandung
Makanan surabi Bandung Foto: Anjarsari laofiati putri/Shutterstock
Surabi Bandung merupakan salah satu jenis serabi yang cukup populer di Indonesia, terutama di daerah Jawa Barat. Makanan ini terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, gula merah, dan air. Ciri khasnya ada pada kuah kinca berbahan santan dan gula merah yang memberikan rasa manis sekaligus gurih.
Seiring waktu, surabi Bandung terus berinovasi, terutama pada pilihan topping yang kini lebih bervariasi dan kekinian, seperti cokelat, meses, hingga matcha. Selain topping manis, ada juga pilihan gurih seperti oncom yang membuat cita rasanya makin menarik untuk dicoba.
2. Serabi Cirebon
Ilustrasi Serabi Cirebon. Foto: Shutterstock
Serabi Cirebon juga termasuk jajanan tradisional yang cukup mudah ditemukan, terutama di pasar-pasar atau pedagang kaki lima di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Makanan ini terbuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, kelapa parut, air, dan sedikit garam.
Sekilas, tampilannya mirip dengan surabi Bandung. Bedanya, serabi khas Cirebon biasa disajikan dengan topping gurih seperti telur, oncom, atau tempe orek, sehingga cocok dinikmati sebagai camilan atau pengganti sarapan ringan.
3. Serabi Solo
Ilustrasi Serabi Solo. Foto: Shutterstock
Serabi khas Solo, Jawa Tengah, merupakan salah satu varian yang cukup digemari. Jajanan ini terbuat dari bahan dasar yang mirip dengan serabi pada umumnya, yaitu tepung beras dan santan.
Ciri uniknya ada pada tampilannya yang menyerupai pancake. Permukaan atas dari serabi ini biasanya tampak lembut dengan sedikit berpori. Selain itu, serabi Solo juga sering disajikan dalam bentuk gulungan dan dibungkus daun pisang, sehingga lebih praktis untuk dibawa atau dimakan langsung.
4. Kue Ape
Ilustrasi Kue Ape. Foto: Shutterstock
Kue ape ternyata termasuk salah satu varian serabi khas Jakarta. Bentuknya cukup berbeda dibanding serabi dari daerah lain, yaitu pinggirannya tipis dan kering seperti mangkuk. Sementara itu, bagian tengahnya berwarna hijau dan terasa lembut dan kenyal. Jajanan ini biasa dijual oleh pedagang kaki lima dan cukup mudah ditemukan di Jakarta dan sekitarnya.
5. Jaje Laklak
Ilustrasi Jaje Laklak. Foto: Shutterstock
Jaje laklak adalah serabi khas Bali berbentuk bulat kecil dan berwarna hijau alami. Camilan ini biasanya disajikan dengan parutan kelapa di atasnya, lalu disiram saus gula merah yang bikin rasanya makin legit.
6. Kalibeluk
Ilustrasi Kalibeluk. Foto: Shutterstock
Kalibeluk dikenal sebagai varian serabi khas Batang, Jawa Tengah. Berbeda dari serabi lainnya, serabi khas Batang ini memiliki bentuk yang lebih besar dengan tekstur yang lebih padat. Serabi ini bisa kamu nikmati dengan pilihan rasa manis maupun asin.
7. Pinukuik
Tidak hanya di Jawa dan Bali, serabi juga dikenal sebagai jajanan tradisional di wilayah Sumatera. Di sana, jajanan pasar ini disebut pinukuik. Umumnya, pinukuik disajikan tanpa topping. Meski tampil sederhana, rasanya tetap manis dan gurih.
Nah, dari tujuh jenis serabi tradisional ini, ada yang sudah pernah kamu coba?