Suasana demo ojol-kurir di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Kamis (29/8). Foto: Abid Raihan/kumparan
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi merespons rencana demo pengemudi ojek online (ojol) yang akan diselenggarakan besok, Selasa (20/5) pada beberapa titik Jakarta. Dudy tidak melarang para pengemudi ojol melakukan demo karena hal tersebut merupakan upaya menyampaikan aspirasi.
Sebelumnya, demo akan digelar oleh Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia. Rencananya akan ada 25 ribu massa ojol gabungan pengemudi roda dua (R2) dan roda empat (R4) dari berbagai wilayah di Indonesia yang menyebar di beberapa tempat seperti Kemenhub, Istana Merdeka, DPR RI, kantor-kantor aplikasi, hingga pusat layanan pelanggan perusahaan-perusahaan aplikator.
"Saya tidak ingin mengatakan ini sebagai demo, tapi ini aspirasi. Silakan saja menyampaikan aspirasi. Tapi saya tentunya berharap bahwa apabila mereka adalah para mitra sebaiknya aspirasi itu disampaikan langsung kepada para aplikator," kata Dudy dalam diskusi Kemenhub dengan Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) di Restoran Aroem, Jakarta Pusat pada Senin (19/5).
Menurut Dudy komunikasi langsung antara mitra ojol dengan aplikator merupakan hal terbaik yang dapat dilakukan. Hal tersebut bisa menjadi upaya untuk menjawab permasalahan yang dialami oleh para mitra ojol.
"Apabila (mitra) memang kurang puas, kita memang harus duduk lagi, harus duduk. Bicara dengan semua pihak, semua ekosistem stakeholder yang terkait dalam ekosistem ini," ujarnya.
Merespons hal tersebut, para aplikator mengungkap mereka juga telah menyediakan kanal komunikasi langsung untuk para mitranya. Salah satu aplikator yang melakukan hal in adalah GoJek.
Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Catherine Hindra Sutjahyo menyebut GoJek akan tetap membuka kanal pertanyaan untuk para mitranya bertanya secara langsung. "Pertanyaan langsung dengan kita semua, supaya bisa menjawab. Semakin banyak pertanyaan itu dengan harapan besok dampaknya bisa kita jaga," ujarnya.
Selain GoJek, Grab juga melakukan upaya serupa dengan tetap membuka layanan komunikasi dengan mitra. Selain itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R Munusamy juga mengungkap operasional usaha Grab akan tetap berlangsung seperti biasa besok.
Tirza mengimbau agar para pengguna tidak perlu khawatir kesulitan mencari driver saat demo ojol berlangsung.
"Sistem kita akan otomatis mengalokasikan ke mitra-mitra pengemudi lainnya, karena kita tahu bahwa mitra-mitra pengemudi tetap harus mencari nafkahnya besok juga. Jadi kita juga mencoba melindungi mereka," kata Tirza.
Respons serupa juga datang dari Maxim, Government Relations Specialist Maxim Indonesia, Muhammad Rafi Assagaf juga mengimbau agar para mitra ojolnya dapat mengikuti aksi dengan bijak. Terkait komunikasi mitra ke perusahaan, Rafi juga mengungkap para mitra bisa datang ke kantor Maxim.
"Kalian (mitra) tetap juga bisa datang ke kantor kami kalau misalkan memang ada keluh kesah. Direktur kami bahkan juga turun langsung ke lapangan beberapa kali di daerah juga untuk menemui mereka (mitra)," ujarnya.
Untuk InDrive agak berbeda, Business Development Representative inDrive Ryan Rwanda menjelaskan kemungkinan dampak demo ojol terhadap operasional mitra ojol di lapangan hanya sedikit terasa. Hal ini karena hanya sedikit mitra ojol InDrive yang tergabung dalam masa aksi demo.
"Berdasarkan pengalaman di demo-demo sebelumnya, kalau di in-drive tidak ada pengaruh, karena sangat minim dari driver aktif kita yang aktif dalam pergerakan-pergerakan ini," ujar Ryan.
