Cara Menghadapi Fase Terrible Two pada Anak ala teman kumparanMOM - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Cara Menghadapi Fase Terrible Two pada Anak ala teman kumparanMOM
May 30th 2025, 16:29 by teman kumparan

Ilustrasi Fase Terrible Two pada Anak. Foto: Hua_khai/Shutterstock
Ilustrasi Fase Terrible Two pada Anak. Foto: Hua_khai/Shutterstock

Setiap anak mengalami fase perkembangan yang menandakan bahwa mereka tumbuh dengan baik setiap harinya. Tiap fasenya juga penuh dengan kejutan dan tantangan bagi orang tua.

Salah satu yang mungkin akan membuat orang tua kewalahan yakni di fase terrible two. Dikutip dari laman The Bump, fase terrible two merujuk pada anak usia 2 tahun yang sering tantrum dan mengalami perubahaan mood dengan cepat.

Sebenarnya, para psikolog lebih suka menggunakan kata "teachable two" dibandingkan "terrible two" yang konotasinya sedikit negatif. Sebab, pada dasarnya, anak usia 2 tahun sedang belajar menghadapi diri serta lingkungan di sekitarnya. Makanya mereka mudah merasa kewalahan secara emosional dan akhirnya tantrum.

Namun, di fase perkembangan ini, sebenarnya bukan cuma anak yang kewalahan. Orang tua pun rasanya ingin ikutan tantrum karena bingung harus melakukan apa terhadap buah hatinya.

Bagi kamu yang butuh panduan untuk menghadapi fase terrible two atau teachable two pada anak, yuk simak pengalaman para member teman kumparanMOM dalam artikel ini.

Cara Mengatasi Fase Terrible Two pada Anak

Ilustrasi Fase Terrible Two pada Anak. Foto: leungchopan/Shutterstock
Ilustrasi Fase Terrible Two pada Anak. Foto: leungchopan/Shutterstock

Cara mengatasi fase terrible two pada anak bisa berbeda-beda. Sebab semua bergantung pada kebutuhan dan karakter anak, Moms.

Mom Rose Metty Anggelia mengungkapkan bahwa saat anaknya sedang tantrum, biasanya ia akan menunggu hingga buah hatinya tenang terlebih dahulu. Setelah si kecil bisa diajak bicara, barulah ia melakukan pendekatan yang persuasif.

"Biasanya aku biarin dulu aja kalau dia emang lagi tantrum, biar puas dulu keluarin amarahnya. Kalau dia sekiranya udah selesai, baru deh lakukan pendekatan persuasif," cerita Mom Rose.

Pendekatan yang dimaksud Mom Rose adalah berkomunikasi dengan anak. Menanyakan keinginan serta apa yang dirasakan oleh anaknya, sembari dipeluk agar si kecil merasakan kasih sayang orang tuanya.

Menurut Mom Rose, cara ini efektif agar anak bisa lega setelah meluapkan emosi, dan tetap merasa disayang meskipun orang tuanya tampak mengabaikannya sejenak. Mengobrol saat anak tenang juga bisa mencegah orang tua terpengaruh emosi anak, sehingga berujung marah pada buah hatinya.

Ilustrasi Fase Terrible Two pada Anak. Foto: Darren Brode/Shutterstock
Ilustrasi Fase Terrible Two pada Anak. Foto: Darren Brode/Shutterstock

Sama seperti Mom Rose, Mom Umik juga memilih mendiamkan anaknya yang tantrum untuk sejenak. Tujuannya agar dirinya bisa menenangkan diri terlebih dahulu, sembari menunggu anak juga tenang.

"Warasin diri dulu, biar dia (anak) juga tenang dulu," ucap Mom Umik.

Ibu 25 tahun itu juga menyarankan bahwa orang tua tak perlu stres karena anak yang sering tantrum. Sebab, setiap fase ada masanya, yang artinya momen ini akan berlalu.

Cukup pertebal sabar dan jangan sampai terpancing amarah saat menghadapi anak. Mom Astika pun setuju bahwa sabar adalah kunci untuk mengatasi fase terrible two pada anak.

"Lebih banyak sabar dan mengalah untuk tumbuh kembang anak yang lebih baik," ujar Mom Astika.

Temukan beragam inspirasi parenting dari ribuan ibu di seluruh Indonesia, gabung komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom4

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url