Enni sedang menunjukan Bakcang yang siap direbus dengan dua varian, yakni original dan telur asin. Foto: Rabiansyah/Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Bakcang merupakan makanan khas masyarakat Tionghoa yang ada saat Perayaan Hari Bakcang. Makanan tersebut dibuat menggunakan beras ketan dicampur dengan berbagai varian, yakni ada campuran daging (non-halal) dan juga telur asin hingga buah berangan.
"Sudah belasan tahun kami jualan bakcang, kita jual ada dua varian, yakni ada yang original (pakai beras ketan, ada jamur, ebi sama daging, ada kaulag). Kalau varian satunya sama isiannya cuman ada tambahan kuning telur asin," kata Enni, anak dari Pembuat Bakcang saat ditemui langsung di Jalan Gajah Mada, Gang Gajah Mada 18, Pontianak Selatan, Sabtu 24 Mei 2025.
Makanan tersebut dijual dari Rp 50-55 ribu. Berat Bakcang yang dijual oleh Enni hampir mencapai setengah kilogram per buah.
Bakcang yang dibuat oleh Enni dan keluarga yang siap dikirim ke pembeli. Foto: Rabiansyah/Hi!Pontianak
Menjelang Festival Bakcang, pesanan makanan tersebut cukup banyak dari 100-200 pcs Bakcan. Sehingga, dirinya memerlukan waktu untuk membuat pesanan tersebut.
"Jelang Festival Bakcang ini cukup ramai yang pesan. Biasa pesan by WhatsApp baru kita bikinkan. Untuk sehari bisa sampai 100 hingga 200-an, biasanya 4 hari sekali biar gak terlalu capek juga soalnya biar ada waktu istirahat buat mama," ungkapnya.
Bakcang yang dibuatnya hanya dijual di dalam Kota Pontianak dan sekitarnya. Untuk mendapatkan bahan baku tidak begitu sulit karena sudah ada banyak di jual khususnya di pasar-pasar tradisional.
"Paling jauh ada mereka yang kirim sendiri ke luar Kota Pontianak, kita hanya yang di Pontianak saja, bahan baku Bakcang tidak sulit didapatkan karena sudah terjual di pasaran," pungkasnya.
