Air Ketuban Berkurang saat Hamil? Ini Cara Mengatasinya - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Air Ketuban Berkurang saat Hamil? Ini Cara Mengatasinya
May 21st 2025, 17:00 by kumparanMOM

Air Ketuban Berkurang saat Hamil? Ini Cara Mengatasinya. Foto: Shutter Stock
Air Ketuban Berkurang saat Hamil? Ini Cara Mengatasinya. Foto: Shutter Stock

Saat hamil, ibu selalu ingin memastikan kehamilannya lancar dan si kecil tumbuh sehat di dalam kandungan. Tapi terkadang, hasil USG bisa menunjukkan hal yang membuat khawatir. Seperti salah satunya adalah air ketuban yang berkurang saat pemeriksaan USG.

Air ketuban yang berkurang saat pemeriksaan USG bisa menjadi tanda yang perlu diwaspadai, namun tidak selalu berbahaya jika ditangani dengan tepat. Hal pertama yang perlu dipastikan adalah apakah terdapat kebocoran atau rembesan ketuban.

Lantas, apa yang harus dilakukan?

Tips bagi Ibu Hamil Jika Air Ketuban Berkurang saat di Dalam Kandungan

dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, dokter spesialis obgyn, menjadi narasumber kumparanMOM Playdate Januari 2024. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, dokter spesialis obgyn, menjadi narasumber kumparanMOM Playdate Januari 2024. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan apabila mengetahui air ketuban berkurang. Apa saja?

Pertama, intake atau pemenuhan cairan dari ibu. Apakah ibu sudah cukup minum air atau belum.

Kedua, adakah gangguan dari plasenta atau ari-ari.

Ketiga, adakah kelainan pada janin.

"Jika penyebabnya karena intake cairan ibu yang kurang maka dibutuhkan observasi setidaknya dua minggu dengan asupan dua setengah liter minimal cairan diberikan pada ibu hamil," kata dr. Dinda kepada kumparanMOM, Senin (19/5).

Ilustrasi Janin. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi Janin. Foto: Shutter Stock

Kemudian, apabila penyebab air ketuban berkurang karena adanya gangguan plasenta atau ari-ari, maka dapat diberikan pengobatan kemudian di observasi setidaknya selama dua minggu.

"Jika berkurangnya air ketuban disertai dengan tidak adanya kenaikan berat badan janin, maka kemungkinan ada tindakan yang harus dilakukan. Untuk hal ini harus dibicarakan dan didiskusikan dengan dokter masing-masing," tutup dr. Dinda.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url