Sejarah Sepak Bola Wanita di Olimpiade: dari Atlanta ke Paris, 28 Tahun Kemudian - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Sejarah Sepak Bola Wanita di Olimpiade: dari Atlanta ke Paris, 28 Tahun Kemudian
Jul 22nd 2024, 14:03, by Antika Fahira, kumparanBOLANITA

Selebrasi pemain Jepang saat melawan Korea Utara di pertandingan Kualifikasi Olimpiade Wanita AFC di Stadion Pangeran Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi. Foto: Stringer/Reuters
Selebrasi pemain Jepang saat melawan Korea Utara di pertandingan Kualifikasi Olimpiade Wanita AFC di Stadion Pangeran Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi. Foto: Stringer/Reuters

Dari sekian banyak cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Olimpiade, sepak bola tentu jadi yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya. Pria ataupun wanita, tua ataupun muda, semuanya rela menahan kantuk demi menyaksikan tim kesayangannya berlaga.

Memang, sepak bola wanita belum sepopuler sepak bola pria. Namun kini, eksistensi sepak bola kaum hawa perlahan-lahan menyeruak dan mendapat banyak perhatian dari khalayak. Lihat saja saat Piala Dunia Wanita 2023 kemarin, berbagai rekor terpecahkan, termasuk dari segi penjualan tiket yang mengalami kenaikan hingga 1,7 juta!

Diharapkan, peningkatan minat masyarakat terhadap sepak bola wanita ini juga bisa terlihat di Olimpiade 2024. Sebab, kompetisi ini merupakan panggung terbesar dan termegah kedua setelah Piala Dunia.

Timnas Wanita Australia lolos ke Olimpiade 2024 Paris usai menang agregat 13-0 atas Uzbekistan. Foto: matildas.com.au
Timnas Wanita Australia lolos ke Olimpiade 2024 Paris usai menang agregat 13-0 atas Uzbekistan. Foto: matildas.com.au

Dari 8 Jadi 12 Peserta

Tahun ini, Olimpiade digelar di Paris, Prancis, pada 26 Juli hingga 11 Agustus. Untuk cabor sepak bola wanita, mereka mempertandingkan sebanyak 12 tim dari berbagai belahan dunia: Prancis, Spanyol, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Kanada, Brasil, Australia, Kolombia, Selandia Baru, Nigeria, dan Zambia.

Namun, tahukah kamu, saat Olimpiade baru pertama kali digelar, hanya ada delapan tim yang bermain di cabor tersebut. Jadi, dua tim yang menempati posisi teratas dari masing-masing grup secara otomatis lolos ke partai semifinal.

Naiknya jumlah peserta terjadi pada 2004. Saat itu, tim yang bertanding bertambah dua, dari delapan menjadi 10. Lalu di edisi selanjutnya, yakni 2008, jumlah peserta naik lagi, dari 10 menjadi 12 yang terbagi menjadi tiga grup. Jumlah tersebut bertahan hingga kini.

Lantas, seperti apa permainan sepak bola wanita di Olimpiade kala itu? Siapa tim yang berhasil menyandang gelar juara untuk kali pertama? Simak informasinya berikut ini.

Timnas Wanita Amerika Serikat menang 3-0 atas Kolombia di perempat final Piala Emas Wanita 2024.  Foto: X/USWNT
Timnas Wanita Amerika Serikat menang 3-0 atas Kolombia di perempat final Piala Emas Wanita 2024. Foto: X/USWNT

Amerika Serikat Juara Edisi Perdana

Olimpiade memang sudah digelar sejak 1896 silam, namun sepak bola wanita baru dipertandingkan pada 1996. Lebih tepatnya, terlambat 96 tahun dari sepak bola pria yang sudah dipentaskan sejak 1900.

Di Olimpiade 1996, yang digelar di Atlanta, Amerika Serikat, sebanyak delapan tim sepak bola wanita saling bertanding demi menggondol gelar Olimpiade pertama. Mereka adalah China, Jepang, Brasil, Denmark, Jerman, Norwegia, Swedia, dan tuan rumah AS.

USWNT tampil relatif mulus sejak fase grup. Di klasemen akhir Grup E, mereka finis sebagai runner-up dengan tujuh poin, hasil dari dua kali kemenangan melawan Denmark (3-0) dan Swedia (2-1), serta menahan imbang China, yang menjadi juara Grup E.

Di semifinal, USWNT bertemu dengan Norwegia, tim yang menjuarai Piala Dunia Wanita 1995. Bermain selama 120 menit, Amerika Serikat akhirnya berhasil mengalahkan sang juara dunia itu dengan skor 2-1 dan lolos ke partai final.

Di final, AS kembali bertemu dengan China. Dihadiri oleh sebanyak 76.489 penonton yang memadati Stanford Stadium, Georgia, Amerika Serikat, USWNT sukses memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 2-1.

Berkat kemenangan itu, Amerika Serikat menyandang gelar sebagai tim pertama yang menjuarai sepak bola wanita di Olimpiade.

AS menang 4-0 atas Korsel di pertandingan persahabatan, Minggu (2/6). Foto: US Soccer
AS menang 4-0 atas Korsel di pertandingan persahabatan, Minggu (2/6). Foto: US Soccer

Baru Punya Empat Juara, AS Paling Sukses

Sejak pertama kali digelar pada 1996, sepak bola wanita sudah dipertandingkan di Olimpiade sebanyak tujuh kali. Dari tujuh edisi tersebut, baru empat negara yang berhasil meraih gelar juara: Amerika Serikat, Norwegia, Jerman, dan Kanada.

USWNT jadi tim yang paling banyak menjuarai Olimpiade. Mereka meraihnya di 1996, 2004, 2008, dan 2012. Sementara itu, tiga tim lainnya masing-masing menyumbang satu gelar: Norwegia (2000), Jerman (2016), dan Kanada (2020).

Risa Shimizu dari Jepang duel dengan Choe Kum-Ok dari Korea Utara saat pertandingan Kualifikasi Olimpiade Wanita AFC di Stadion Pangeran Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi. Foto: Mohammed Almana/Reuters
Risa Shimizu dari Jepang duel dengan Choe Kum-Ok dari Korea Utara saat pertandingan Kualifikasi Olimpiade Wanita AFC di Stadion Pangeran Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi. Foto: Mohammed Almana/Reuters

Apa Bedanya Sepak Bola Wanita dan Pria di Olimpiade?

Ada perbedaan antara sepak bola wanita dan pria di Olimpiade. Untuk pria, usia pemain harus berada di bawah 23 tahun. Mereka cuma diperbolehkan memakai tiga pemain senior. Sedangkan untuk wanita tak ada pembatasan umur ini.

Ada lagi, yakni dari jumlah peserta. Di Olimpiade tahun ini, sepak bola pria mempertandingkan sebanyak 16 tim. Mereka dipecah menjadi empat grup berbeda. Sementara itu, sepak bola wanita hanya memainkan 12 tim yang terbagi ke dalam tiga grup.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url