Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166 dan Pembahasannya

Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166, Foto: Unsplash/FreshSplash.
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166, Foto: Unsplash/FreshSplash.

Puisi adalah karya sastra yang menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan ide, perasaan, pikiran, dan ungkapan hati penyairnya. Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166 ini membahas mengenai puisi.

Meski sudah ada kunci jawaban, sebaiknya siswa mencoba untuk mengerjakannya sendiri dahulu. Kemudian bisa menggunakan kunci jawaban untuk mengoreksi atau panduan dalam melihat jawaban yang sesuai. Jika masih salah, siswa bisa mencoba mempelajari materinya kembali.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166

Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166, Foto: Unsplash/Maica.
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166, Foto: Unsplash/Maica.

Dikutip dari buku Seni Mengenal Puisi karya Agnes Pitaloka dan Amelia Sundari (2020: 4), puisi adalah bentuk seni tulisan yang digunakan untuk mengekspresikan ide, perasaan, atau pengalaman secara kreatif dan indah.

Siapa saja dapat membuat puisi, meski tetap ada ciri atau bentuk khas yang membedakannya dengan karya sastra yang lain. Setiap orang dapat menggunakan sarana apapun untuk membuat puisi menjadi menarik seperti ritme, rima, dan figur retoris.

Di halaman buku Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166 ini membahas mengenai puisi dengan beberapa judul. Untuk memudahkan dalam menjawabnya, berikut adalah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166 dan pembahasannya sebagai referensi.

1. Kutipan puisi: Kebun Hujan

....

Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan dan daun-daun hujan/

berguguran di kebun hujan, bertaburan jadi sampah hujan.

...

(Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacar Kecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)

  • Jenis citraan: Penglihatan

  • Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah dapat memandang atau melihat hujan yang turun serta daun-daun yang berguguran pada saat hujan.

2. Kutipan puisi: Asmarandana

Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa/

hujan dari daun,/

karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda/ serta langkah.

.....

(Goenawan Muhammad, Antologi Asmaradana, 1992)

  • Jenis citraan: Pendengaran

  • Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat mendengar bunyi kepak sayap kalelawar dan langkah kuda.

3. Kutipan puisi: Pemandangan Senjakala

....

Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua/

Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda

....

(WS. Rendra, Antologi Blues untuk Bonnie, 2008)

  • Jenis citraan: Pendengaran

  • Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat mendengar suara kelelawar-kelelawar raksasa saat datang dari langit kelabu tua.

4. Kutipan puisi: Di Sisimu

.... Dekaplah aku meski bukan/

untuk yang terakhir kali. Angin terasa dingin/di batin.

....

(Soni Farid Maulana, Antologi Angsana, 2007)

  • Jenis citraan: Perabaan

  • Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat merasakan dan bisa meraba dekapan yang dimaksud dalam kutipan puisi.

5. Kutipan puisi: Diponegoro

....

Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

Maju

Serbu

Serang

Terjang

....

(Chairil Anwar, Antologi Aku Ini Binatang Jalang, 1993)

  • Jenis citraan: Gerakan

  • Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat merasakan gerakan yang disampaikan dalam kutipan puisi.

6. Kutipan puisi: Pembicaraan

....

yang ada hanya sorga. Neraka

adalah rasa pahit di mulut

waktu bangun pagi

....

(Soebagio Sastrowardojo, Antologi Daerah Perbatasan, 1982)

  • Jenis citraan: Pengecapan

  • Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat mengimplementasikan citraan dalam indra pengecapan yaitu efek rasa pahit.

Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 178 Kurikulum Merdeka

Demikian pembahasan mengenai kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166 tentang puisi. Siswa diminta untuk menganalisis mengenai jenis citraan dan efek bagi pembacanya. (Umi)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url