14 Mahasiswa Unila Ikut Magang di Jerman, Difasilitasi PT SHB yang Terlibat TPPO

Gedung Rektorat Universitas Lampung. | Foto : Lampung Geh
Gedung Rektorat Universitas Lampung. | Foto : Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) menjadi salah satu perguruan tinggi yang ikut mengirimkan mahasiswa dalam program magang ferienjob di Jerman yang difasilitasi PT Sinar Harapan Bangsa (PT SHB).

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja sama Fakultas Hukum, Rudi Natamiharja, membenarkan jika terdapat mahasiswa Fakultas Hukum yang mengikuti program magang di Jerman.

"Yang benar adalah mahasiswa ikut program magang jerman, tapi bukan itu program yang diduga TPPO," ungkapnya pada Lampung Geh, (28/3).

Dia menjelaskan, awal mula kerja sama program ferienjob dan proses pemberangkatan mahasiswa hukum dalam mengikuti program magang di Jerman.

"Program ini berjalan mulai dari bulan Juni, Juli, dan Agustus tahun 2023, baik itu proses pemberkasan, seleksi dan lain-lain. Sedangkan untuk pemberangkatan nya itu sejak Bulan Oktober selama 3 Bulan dan mereka sudah kembali pulang ke Indonesia pada Bulan Desember 2023 lalu," jelasnya

Rudi mengatakan, dari proses seleksi yang telah diikuti oleh puluhan mahasiswa, namun yang akhirnya berangkat ke Jerman hanya 14 Mahasiswa.

"Dari proses seleksi yang dilakukan pihak kampus, dari tes TOEFL, akademik, kesehatan, motivasi bekerja dan bahasa Inggris, hanya 20 orang yang lulus, tetapi karena melalui proses Visa akhirnya yang dapat berangkat ke Jerman hanya 14 Mahasiswa," tuturnya.

Dia menegaskan, jika mahasiswa Unila yang mengikuti program magang ferienjob di Jerman tidak terlibat TPPO.

"Mahasiswa yang dari Unila tidak terlibat TTPO karena mereka melakukannya secara sadar, kemudian mereka juga diminta untuk membuat akun bank di sana dan mereka mendapatkan gaji secara full 14 orang dari perusahaannya. Ada juga yang mendapat bonus, mereka juga ada yang malah jalan-jalan ke Eropa," tegasnya

"Kalau masalah pekerjaan itu ya memang ada yang berat, namun jika ada yang tidak sesuai misalnya disuruh angkat barang atau yang lain itu, mahasiswa boleh mengajukan keberatan, " tambahnya

Menurutnya, yang menjadi masalah adanya ketidakpastian pekerjaan dari PT SHB, dari 14 mahasiswa dikirim oleh Unila tidak semua langsung mendapatkan pekerjaan di sana.

"Ternyata dari 14 mahasiswa yang kami kirim ini tidak semua langsung mendapatkan pekerjaan di sana, ada yang harus menunggu. Namun mereka tetap diberi tempat tinggal yang harus dibayar dengan gaji mereka nanti. Mungkin ini yang menjadi permasalahan," jelasnya

Terkahir, Rudi menyebutkan dalam kasus TPPO biasanya terdapat unsur-unsur kekerasan dan ketidakjelasan di dalamnya.

"Menurut saya tidak ada TPPO di sini, malah kekhawatiran kami ketika Indonesia hari ini mengatakan TPPO, ke depannya akan ada hubungan diplomatik yang tercemar akibat tuduhan ini," tutupnya.

Diketahui, Polri berhasil membongkar kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bermodus magang mahasiswa 'Ferienjob' di Jerman.

Diketahui 1.047 mahasiswa dari 33 Universitas itu bergabung dengan program Ferienjob setelah mendapatkan sosialisasi dari PT CVGEN dan PT SHB. Mereka mematok biaya pendaftaran sebesar Rp 150 ribu dan biaya pembuatan Letter of Acceptance (LOA) sebesar 150 Euro. (Cha/Put)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url