TEMPO Interaktif, Parlemen Thailand memilih Yingluck Shinawatra sebagai Perdana Menteri perempuan pertama di Negeri Gajah Putih. Yingluck merupakan saudara kandung bekas Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang melarikan diri ke luar negeri.
Bulan lalu partai pimpinannya, Partai Pheu Thai, memenangi pemilihan umum nasional. Kini partai dan koalisi pendukungnya menguasai mayoritas kursi di parlemen menumbangkan partai berkuasa, Partai Demokrat, pimpinan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva.
Usai menyaksikan hasil pemungutan suara di parlemen, Raja Bhumibol Adulyadej segera menjadwalkan pelantikan adik kandung Thaksin ini dalam waktu beberapa hari mendatang. Hasil pengambilan suara di parlemen, Partai Pheu Thai memperoleh 296 dari 500 anggota. Sedangkan tiga anggota parlemen menolak dan 197 abstain.
Perempuan berusia 44 tahun ini bakal menghadapi tantangan berat di negerinya. Dia harus menstabilkan negeri kerajaan itu yang sempat dihantam badai politik selama lima tahun.
Kendati Yingluck terbukti memenangi kursi perdana menteri, menurut sejumlah pengamat kekuasaan sesungguhnya berada di tangan kakaknya, Thaksin, yang kini hidup di pengasingan di Dubai.
Namun wartawan BBC di Bangkok Rachel Harvey mengatakan Yingluck yang tak memiliki pengalaman politik akan membuktikan bahwa dia sanggup bekerja keras untuk memimpin negeri itu sekaligus sebagai jawaban para pengkritik. "Yang paling penting adalah bagaimana melakukan rekonsiliasi," ucapnya terhadap berbagai kritik.
BBC | CA