TEMPO Interaktif, Jakarta - Kekuatan Indonesia dalam persaingan di kejuaraan dunia yang digelar pada 8-14 Agustus di London, Inggris, bakal menipis. Ganda putra andalan, Markis Kido/Hendra Setiawan, terpaksa mundur dari ajang tahunan ini setelah kondisi kesehatan Kido menurun.
Pasangan peraih satu-satunya emas Olimpiade Beijing 2008 itu mundur karena Kido menderita sakit tifus dan harus dirawat di Rumah Sakit Global, Bekasi, Jawa Barat, sejak Kamis, 4 Agustus 2011. "Saya dirawat di rumah sakit sejak kemarin dan akhirnya memutuskan mundur," kata Kido saat dihubungi wartawan, Jumat, 5 Agustus 2011.
Kido mengaku sangat kecewa dengan pembatalannya itu. "Sayang sekali, saya batal berangkat. Tentu saja ini mengecewakan," kata Kido. Selain batal tampil di sektor ganda putra, Kido juga harus melepaskan kesempatannya tampil di sektor ganda campuran bersama Lita Nurlita.
Koordinator Sektor Ganda Pelatnas Cipayung Christian Hadinata menyayangkan batalnya pasangan Kido/Hendra ini. "Secara keseluruhan kita kehilangan kekuatan di sektor ganda putra," katanya. Meski demikian Christian berharap agar para pemain di sektor ganda lainnya bisa tetap menunjukkan prestasi mereka.
Kido/Hendra pernah gagal tampil di Kejuaraan Dunia akibat masalah kesehatan. Dua tahun lalu pasangan peringkat enam dunia ini juga gagal mempertahankan gelarnya pada Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Hyderabad, India. Saat itu Kido juga mengalami masalah kesehatan, yaitu hipertensi.
Persoalan kesehatan juga sempat mendera pasangan ini dua pekan sebelum berlaga pada Olimpiade 2008. Hendra saat itu didiagnosis penyakit tifus. Beruntungnya, Hendra pulih dengan cepat dan akhirnya keduanya bisa mempersembahkan medali emas di pesta olah raga di dunia tersebut.
Absennya Kido/Hendra yang diunggulkan di peringkat keenam itu membuat Indonesia hanya punya dua wakil di ganda putra. Mereka adalah pasangan Bona Septano/Muhammad Ahsan dan Hendra Aprida Gunawan/Alvent Yulianto. Bagi Bona, ketidakhadiran sang kakak di kejuaraan dunia kali ini memang tidak bakal berdampak banyak pada penampilannya. "Kami juga tidak ditargetkan menjadi juara," katanya.
Menurut Bona, hal utama yang harus diraihnya di Wembley Arena nanti adalah menumbangkan pasangan Cina Chai Biao/Guo Zhendong yang kemungkinan akan menjadi lawan mereka di babak ketiga. "Sudah tiga kali kami kalah terus dari mereka," katanya. Terakhir kali Bona/Ahsan ditaklukkan pasangan ini di babak semifinal Djarum Indonesia Open Super Series pada Juli lalu.
Bona/Ahsan bersama hampir seluruh pemain lainnya akan bertolak ke London pada Jumat malam ini. Christian menyatakan secara keseluruhan seluruh atlet pelatnas Cipayung sudah melakukan persiapan dengan baik.
"Mereka sudah siap. Yang terpenting sekarang bagaimana bisa membuat analisis kekuatan sendiri dan kekuatan lawan. Mereka bukanlah pemain baru," katanya. Indonesia akan membawa 12 perwakilan di Kejuaraan Dunia tahun ini.
EZTHER LASTANIA