Target Partai SRI, Sri Mulyani Presiden RI

Halaman ini telah diakses: Views
Juandry9
Pipes Output
Target Partai SRI, Sri Mulyani Presiden RI
Aug 3rd 2011, 12:01

TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) hari ini didaftarkan ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM. Partai berlambang sapu lidi ini akan mengusung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sebagai presiden Indonesia dalam Pemilihan Umum 2014.

Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Partai SRI, seperti pengacara Todung Mulya Lubis, Fikri Jufri, dan pakar ilmu politik Universitas Indonesia Arbi Sanit beramai-ramai mendatangi kantor Kemenhukham sekitar pukul 14.00 WIB. Tercatat sebagai Ketua Umum Partai SRI adalah D. Taufan. Posisi sekretaris nasional dipegang Yoshi Erlina, dan Rocky Gerung sebagai anggota Majelis Pertimbangan.

Sedangkan Todung dan Fikri belum dapat menegaskan posisinya dalam partai. "Saya bantu Pak Taufan," kata Todung. Adapun Arbi menyebut ia duduk di dewan Pengarah partai. "Sebagian simpatisan, seperti Pak Arbi," kata Fikri.

Partai SRI berharap dapat menjadi pembawa perubahan di antara partai-partai yang sudah ada. "Target kami, ya Sri Mulyani jadi presiden, diharapkan ada perubahan dan perbaikan Indonesia," kata Arbi, Rabu 3 Agustus 2011. Menurut Arbi, ia telah mengadakan studi tentang calon pemimpin yang dibutuhkan Indonesia. "Ada 30 nama, dan Sri Mulyani adalah top ranking," ujarnya.

Menurut  Arbi, Sri Mulyani telah menunjukkan kualitas kepemimpinan melalui reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. Arbi yakin kans Sri Mulyani memenangi pemilu sangat besar. "Karena partai lain nggak punya tokoh, kans Sri Mulyani paling besar," ujarnya. 

Todung mengatakan hal serupa. Ia menyebut Sri Mulayani sebagai sosok pemimpin yang cukup tegas, berani, dan punya integritas untuk memimpin bangsa. "SMI adalah salah satu putra terbaik bangsa. Ia sudah menunjukkan leadership, komitmen, kecerdasan dalam memimpin bangsa ini selama menjabat menteri keuangan, punya rekognisi internasional yang diakui dimana-mana dan kami melihat darah muda perlu untuk bangsa ini ke depan." Adapun komentar Fikri Jufri, "Sayang sekali kalau orang seperti beliau dibiarkan."

Disinggung soal kasus Bank Century yang pernah menjerat Sri Mulyani, Todung menyebut kasus itu politisasi sebagai wujud ketidakpuasan pihak tertentu. "Tidak ada satu putusan pengadilan yang bisa dijadikan sebagai rujukan mendiskreditkan Sri Mulyani sekarang ini. Biarkan rakyat menilai yang mereka inginkan untuk bangsa," ucapnya. 

Sedangkan menurut Arbi, kasus Century bukan halangan bagi SMI untuk maju sebagai calon presiden. "Itu masalah gampang, tidak punya makna apa-apa bagi Sri Mulyani, tidak menganggu integritas dia," kata Arbi. Sebab, menurutnya, "Isu Bank Century dan proses di parlemen itu politis. Proses politik tentang bail-out itu persoalan pilihan, bukan salah-benar. Tidak bisa menteri keuangan dan Bank Indonesia waktu itu disalahkan karena memang pertimbangan dia (SMI) sudah cukup. Jadi sejauh ini yang dituduhkan pada dia bersifat politis. Buktinya, dia digusur secara politik. Pertimbangan Sri Mulyani benar makanya kami dukung," terang Arbi lagi.

Hingga kini, kata Taufan, Partai SRI telah memiliki cabang kepengurusan tingkat kabupaten yang lengkap di 33 provinsi. Sedangkan organisasi tingkat kecamatannya masih dibenahi. "Sebagian untuk kepengurusan tingkat kecamatan akan kami lengkapi menyusul," ujarnya.

Jumlah anggota di Dewan Pengurus Nasional Partai SRI sendiri berjumlah 390 orang. Sedang jumlah keseluruhan kader secara nasional, Taufan mengaku belum tahu. "Belum saya cacah secara pasti, kami masih fokus pada pembentukan kepengurusan dari tingkat kecamatan sampai nasional," katanya lagi. 

Mengenai sumber dana partai, Taufan mengaku berasal dari sumbangan anggota. Ia berkata, "Kas kami kosong. Kami saweran kalau ada yang diperlukan. Sawerannya Rp 1.000 sampai Rp 10 juta."

Menanggapi kabar adanya donor asing, Taufan menuturkan kalau ada ada donor asing pihaknya tak akan kesulitan. "Kalau ada donor asing, saya nggak akan mengeluh berat." katanya. 

Partai SRI yakin mampu memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold). "Kalau nggak yakin, saya nggak daftar," kata Taufan. Sedangkan Arbi mengatakan, seharusnya yakin bisa memenuhi ambang batas. Dijelaskan Arbi, Partai SRI memiliki strategi sekaligus platform yang berbeda dengan partai lain. Partai ini akan bersikap pro-rakyat sekaligus pro-pasar.

"Namanya serikat rakyat mesti pro-rakyat, tapi bukan berarti anti pasar. Pasar itu mesti juga karena dunia bekerja melalui pasar. Jadi kita nggak bisa keluar dari situ dan itu bukan kemampuan kita untuk memaksa. Karena itu pasar kami ikuti tapi tidak boleh mengorbankan rakyat Indonesia." Ditanya soal prioritas, Arbi mengatakan, "Tergantung keadaan." 

Pasar politik Partai SRI, kata Arbi, adalah seluruh rakyat Indonesia. "Namanya independen, siapa saja bisa dukung," katanya. Sedang menurut Todung adalah kalangan muda. Mengacu pada Fikri, ia menyebut pendukung partai ini adalah massa eksodus dari partai yang sudah ada. "Antusiasme pers sendiri begitu besar." ujar Fikri. 

Partai SRI mengusung sapu lidi sebagai lambang partai. Bendera partai bergambar sapu lidi yang digenggam. Menurut Rocky, sapu lidi melambangkan keseriusan mereka untuk membersihakn Indonesia. "Sapu lidi ada di semua rumah tangga. Gambar sapu digenggam erat untuk mengingatkan kita terus bersama membersihkan Indonesia," katanya.

Adapun warna jingga dipilih untuk menunjukkan semangat kaum muda. "Kami ingin agar kaum muda dengan semangat baru bergerombol bersama ambil sapu lidinya masing-masing untuk membersihkan lingkungan politiknya," tambah Rocky.

ATMI PERTIWI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url