JAKARTA - Laporan keuangan emiten hingga semester-I 2011 ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dalam periode yang sama di tahun lalu.
Kinerja kinclong yang dicatatkan oleh emiten kali ini khususnya yang masuk dalam jajaran saham LQ45 menunjukkan rata-rata pertumbuhan laba bersih meningkat sebesar 37 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Analis Pasar Modal, Reza Priyambada menuturkan, kinerja saham LQ45 yang menunjukkan peningkatan ini ditunjang oleh perekonomian Indonesia yang sedang dalam keadaan stabil, sehingga para emiten tersebut khususnya yang masuk dalam LQ45 lebih menggenjot kinerja keuangannya lewat berbagai ekspansi usaha.
"Di tengah-tengah situasi global yang saat ini sedang tidak menentu, pertumbuhan kinerja emiten yang masuk dalam kategori LQ45 sebesar kurang lebih 37 persen adalah bagus. Berarti, walaupun dibayang-bayangi situasi perekonomian global yang sedang tidak menentu, tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja keuangan emiten karena disokong oleh pertumbuhan ekonomi yang cederung stabil jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya," ungkap Reza, kala dihubungi okezone, Senin (1/8/2011).
Tambahnya, dengan pertumbuhan perekonomian yang cenderung stabil seperti sekarang ini menunjukkan bahwa permintaan daya beli masyarakat pun masih meningkat sehingga memicu perusahaan untuk terus melakukan ekspansi usaha guna menggenjot produksi untuk memenuhi permintaan masyarakat.
"Misalnya untuk PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Laba bersih mereka mengalami peningkatan karena adanya permintaan batu bara yang meningkat sehingga mereka pun melakukan berbagai ekspansi guna untuk menggenjot produksi batu baranya agar dapat memenuhi permintaan dari konsumen," paparnya.
Lalu laba bersih perbankan pelat merah yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga mengalami peningkatan karena disokong oleh pertumbuhan kredit menunjukkan bahwa pertumbuhan perekonomian yang stabil menjadikan kinerja emiten khususnya yang masuk dalam LQ45 tersebut menjadi lebih bagus dari sebelumnya.
"Kalau perekonomian tidak stabil, bukan tidak mungkin akan terjadi penurunan baik dalam kinerja keuangan dan harga saham LQ45 tersebut," pungkasnya.
Berikut adalah emiten-emiten yang masuk dalam kategori LQ45 yang mengalami peningkatan laba bersih hingga semester-I 2011 yang terdiri dari berbagai macam sektor.
1. PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mengalami peningkatan laba bersih sebesar 33 persen di semester-I 2011 sebesar Rp8,59 triliun dibandingkan laba bersih pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp6,44 triliun.
2. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), yang mengalami peningkatan laba bresih hingga semester-I 2011 sebesar 16,9 persen dari Rp1,769 triliun menjadi Rp2,068 triliun.
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA), mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp1,612 triliun yang meningkat sebesar 78,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebesar Rp901,069 miliar.
4. PT United Tractors Tbk (UNTR), meraup laba bersih di semester-I 2011 sebesar Rp2,538 triliun dari Rp1,899 triliun yang peningkatannya sebesar 34,35 persen.
5. PT Bakrie Development Tbk (ELTY) yang laba bersihnya melonjak sebanyak 100 persen hingga semester-I 2011 dari Rp63 miliar menjadi Rp126,1 miliar.
6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang laba bersihnya meningkat sebesar 56,7 persen hingga semester-I 2011 menjadi Rp6,3 triliun dari sebelumnya sebesar Rp4 triliun.
7. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) meraup laba bersih sebesar Rp4,8 triliun yang mengalami peningkatan sebesar 20,4 persen dibandingkan pada periode yang saham ditahun lalu.
8. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang mengalami peningkata tipis sebesar 5,4 persen dari semula Rp1,6 triliun menjadi Rp1,7 triliun d semester-I 2011 ini.
9. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), mengalami penurunan laba bersih di semester-I 2011 ini sebesar 1,5 persen dari semula Rp6,03 trliun menjadi Rp5,9 triliun.
10. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) juga mengalami peningkatan laba bersih sebesar 35 persen hingga semester-I 2011 ini dengan mencapai Rp298 miliar dari semula Rp221 miliar.
Dengan pencapaian seperti ini, Reza menuturkan bukan tidak mungkin kinerja keuangan para saham-saham LQ45 ini akan mengalami peningkatan yang jauh lebih baik pada semester-II 2011 daripada semester-I 2011.
"Para emiten ini, tentu sudah mempunyai target yang sudah diperkirakan pada awal 2011. Dengan rata-rata kinerja keuangan yang umumnya sudah melampaui dari apa yang sudah mereka targetkan, tentunya mereka akan terus melakukan ekspansi usaha duna menggenjot agar kinerja keuangan khususnya laba bersih bisa meningkat lebih dari apa yang mereka targetkan," pungkasnya.
(ade)