Liputan6.com, Jakarta: Setelah sempat menguat sedikit, Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) akhirnya kembali ditutup melemah 115 poin (-2,99%) ke level 3.735,119. Jatuhnya bursa saham global dan regional akibat diturunkannya peringkat utang Amerika, menciptakan kehawatiran yang begitu dalam, sehingga investor mencari alat investasi yang lebih aman.
Dengan total transakasi sebanyak 20,3 juta lot atau senilai Rp9,5 triliun, asing tercatat net sell sebayak Rp953,4 miliar. Akibatnya IHSG sempat terjun ke level terendah pada level 3.590,94.
Tidak ada satu sektor pun yang menguat pada perdagangan hari ini. Sektor Pertanian turun 61,42 poin (-2,7%), Industri Dasar turun 10,91 poin (-0,8%), Keuangan turun 15,02 poin (-2,9%), Infrastruktur turun 17,14 poin (-2,3%), Pertambangan 144,96 poin (-4,8%), Aneka Industri turun 19,7 poin (-1,7%), Properti turun 5,03 poin (-2,3%), Perdagangan turun 14,78 poin (-2,8%), Konsumsi turun 41,33 poin (-3,3%) dan Manufaktur turun 24,42 poin (-2,6%).
Indeks LQ45 pun merosot sebesar 21,43 poin (-3,14%) menjadi 660,51 dengan sahamnya seperti PTBA, ITMG, AALI, UNVR, ASII dan UNTR yang menekan IHSG lebih dalam.
Hanya ada 8 emiten yang mengalami penguatan hari ini, emiten tersebut adalah CNTX, EXCL, CLPI, SCMA, DKFT, AKPI, ERTX, CENT dan LTLS. Sedangkan pada Top Losers ialah PTBA, ITMG, AALI, UNVR, DSSA, ASII, MYOR, UNTR, GDYR dan ADMF.
Semengtara itu bursa regional Amerika tadi malam melemah. S&P turun 79,92 poin (-6,7%), DJIA turun 634,76 poin (-5,55%) dan NASDAQ turun 174,72 poin (-6,90%). Sedangkan pada bursa Eropa seperti FTSE turun 195,91 poin (-3,9%), DAX turun 300,08 poin (-5,10%), CAC40 turun 101,64 poin (-3,30%). Kondisi ini menyeret jatuh bursa Asia seperti NIKKEI turun 153,08 poin (-1,7%), Hangseng turun 1159,87 poin (-5,7%) dan Straits Time turun 110,78 poin (-3,7%).
Memburuknya situasi ekonomi AS dan Eropa, memberikan tekanan yang dalam bagi pertumbuhan bursa indonesia. Mayoritas dana asing yang masuk ke BEI selama beberapa bulan terahir, keluar dengan derasnya selama beberapa hari ini.
Emas menjadi pilihan mereka yang mencari alat investasi yang lebih aman. Pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi yang stabil serta fundamental perusahaan-perusahaan yang meningkat tetap dapat dijadikan nilai tambah Indonesia kepada investor untuk tetap menaruh dananya di Indonesia. Terbukti bahwa dalam kondisi bursa global yang memburuk, IHSG sempat menguat siang tadi.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksikan bahwa IHSG tetap pada trend bullish-nya, dimana pasar akan bergerak menuju level 4.500 pada ahir tahun 2011. Adapun koreksi yang terjadi dapat dijadikan kesempatan untuk mengkoleksi saham-saham bagus dengan harga lebih murah. (http://www.vibiznews.com/mla)