Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan pada konferensi pers APBN KiTa edisi Desember 2025 di Jakarta, Kamis (18/12/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pihaknya masih menunggu proposal dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita untuk insentif pajak industri otomotif pada tahun depan. Dia memastikan hingga saat ini belum menerima proposal tersebut.
"Saya belum terima. Saya nggak tahu. Saya akan lihat dulu seperti apa. Dan kita akan lihat juga dampak insentif sebelumnya seperti apa, baik ke penjualan mobil, ke industri, ke lapangan kerja. Nanti kita lihat. Tapi saya belum dapat proposal akhir dari Kemenperin, paling enggak sampai sekarang," ujar Purbaya di Gedung Jampidsus Kejagung, Jakarta, Rabu (24/12).
Purbaya menjelaskan, pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun depan. Menurutnya, dengan peningkatan ekonomi domestik, penjualan otomotif juga bisa meningkat.
"Yang jelas ke depan ekonomi akan kita dorong ke pertumbuhan yang lebih cepat. Harusnya penjualan mobil akan naik juga," kata Purbaya.
Aktivitas produksi mobil listrik VinFast di pabrik Subang, Jawa Barat, Senin (15/12/2025). Foto: Laras Kiranasari/kumparan
"Jadi kalau kita dorong pertumbuhan ke arah 6 persen, harusnya penjualan mobil akan tumbuh bukan negatif lagi, sudah positif tahun depan," lanjutnya.
Bendahara Negara itu memastikan, ke depan daya beli masyarakat akan membaik, sehingga permintaan mobil juga akan meningkat. Purbaya memastikan nantinya insentif yang diberikan akan mendorong penjualan otomotif, keberlanjutan industri, hingga lapangan kerja.
"Paling geser (kalau tidak ada insentif pajak). Kalau menurut saya geser permintaannya ke mobil tradisional, tergantung kita seperti apa. Makanya saya pelajari dulu apa sih insentifnya, dan kira-kira proposalnya ke penjualan mobil, penjualan mobil seperti apa, penjualan motor seperti apa, dan ke lapangan kerja seperti apa," tambahnya.