RI dan Uni Eropa tanda tangani kesepakatan substantif IEU-CEPA. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Mercedes-BenzIndonesia merespons positif kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang telah disepakati pemerintah Indonesia dan Uni Eropa. Perjanjian tersebut dinilai membuka peluang baru bagi perdagangan lintas kawasan, termasuk bagi industri otomotif premium di Tanah Air.
Pabrikan asal Jerman itu menilai IEU-CEPA dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan dagang Indonesia dan Uni Eropa, sekaligus menciptakan iklim usaha yang lebih kompetitif. Terlebih, sektor otomotif disebut menjadi salah satu industri yang berpotensi terdorong melalui perjanjian tersebut.
Ilustrasi Mercedes-Benz Foto: Sena Pratama/kumparan
CEO Mercedes-Benz Indonesia, Donald Rachmat mengatakan perusahaan menyambut baik adanya IEU-CEPA yang membuka ruang perdagangan lebih luas. Menurutnya, kesepakatan ini memberi sinyal positif bagi keberlangsungan bisnis otomotif Eropa di Indonesia.
"Mercedes-Benz menyambut positif perjanjian IEU-CEPA karena membuka peluang lebih luas bagi perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa, termasuk di sektor otomotif," ujar Donald kepada kumparan baru-baru ini.
Lebih lanjut, Mercedes-Benz juga mencermati dampak lanjutan dari perjanjian tersebut, baik dari sisi peluang maupun tantangan. Meski kesepakatan substantif telah ditandatangani, implementasi di lapangan masih menunggu arahan resmi dari pemerintah.
Deretan mobil Mercedes-Benz yang menggunakan platform NGCC. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Kesepakatan substantif telah ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan pihak Uni Eropa, namun kami masih menunggu arahan pemerintah untuk langkah implementasi selanjutnya," katanya.
Dari sisi bisnis, Mercedes-Benz menilai IEU-CEPA berpotensi memberikan efek positif terhadap pasar kendaraan premium di Indonesia. Perjanjian ini diyakini dapat mendukung pengembangan pasar sekaligus menjaga daya saing merek di tengah persaingan industri otomotif nasional.
Optimisme tersebut juga sejalan dengan strategi Mercedes-Benz Indonesia yang terus memperkuat lini produk dan layanan di segmen kendaraan mewah. Dengan dukungan kebijakan perdagangan yang lebih terbuka, pertumbuhan pasar premium dinilai bisa berjalan lebih berkelanjutan.
Mercedes-Benz GLB 200. Foto: Fitra Andrianto/kumparan"Kami optimistis perjanjian ini dapat mendukung pertumbuhan pasar otomotif premium di Indonesia, sekaligus memperkuat pengembangan pasar.
CEO Mercedes-Benz Indonesia, Donald Rachmat
Sebagai catatan, IEU-CEPA merupakan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa yang bertujuan menurunkan hambatan tarif dan non-tarif, meningkatkan akses pasar, serta memperkuat kerja sama investasi.
Deretan mobil Mercedes-Benz yang menggunakan platform NGCC. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Implementasi kesepakatan bersama itu akan berlaku secara efektif mulai 1 Januari 2027, Khususnya pada sektor prioritas, seperti tekstil, alas kaki, pakaian, furnitur, dan jenis industri padat karya lainnya.
Nantinya, kesepakatan ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Eropa, sekaligus memberikan kemudahan bagi produk Uni Eropa, termasuk otomotif, untuk masuk ke pasar domestik dengan skema perdagangan yang lebih kompetitif.