Presiden Direktur Djarum Foundation Victor Hartono menghadiri laga Hydroplus Liga sepak bola wanita U-15 & 18 di kawasan Citereup, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Gelombang perkembangan sepak bola wanita Indonesia masih akan terus berlanjut. Seiring dengan Timnas Wanita Indonesia yang kembali aktif sejak pertengahan 2023, pengembangan talenta usia muda di akar rumput juga terus naik ke level berikutnya.
Setelah sukses menggelar kompetisi sepak bola wanita U-10 dan U-12 lewat MilkLife Soccer Challenge (MLSC) dan menggiatkan kembali Piala Pertiwi U-14 dan U-16, kini Djarum Foundation menggalakkan HYDROPLUS Soccer League (HPSL), liga sepak bola wanita untuk kelompok usia U-16 dan U-18 di empat kota di Pulau Jawa.
Berbeda dengan MLSC, kompetisi HPSL berbentuk liga dan rutin digelar tiap dua pekan sekali. Ini membuat perkembangan para pesepak bola wanita berbakat di Indonesia lebih terukur dan berjalan lebih konsisten.
Ini membuat Presiden Direktur Djarum Foundation Victor Hartono makin optimistis dengan perkembangan sepak bola wanita di Indonesia.
Di sela-sela kunjungannya ke Gameweek 5 HPSL Jakarta yang digelar di The Lodge, Kabupaten Bogor, Victor mengatakan bahwa target menjadi kampiun di Asia Tenggara bukan hanya sebatas mimpi lagi.
"Ya, kita optimistis akan maju terus. Dan syukur-syukur merajai Asia Tenggara dan masuk Piala Dunia. Paling cepat 2031 atau paling realistis tahun 2035," ujar Victor kepada kumparanBOLANITA, Sabtu (1/11) di Bogor, Jawa Barat.
Menurutnya, pemain-pemain yang kini berlaga di HPSL inilah yang akan menggendong Timnas Wanita Indonesia ke level yang lebih tinggi di masa depan.
"Jadi yang sekarang-sekarang ada di lapangan ini kan umur 13-14 tahun, 10 tahun lagi akan umur 23-24 tahun, pas mereka lagi jago-jagonya," tambahnya.
Sejumlah tim dari berbagai sekolah sepakbola wanita berkompetisi dalam Hydroplus Soccer League di Citereup, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Victor juga percaya bahwa bila dikembangkan dengan terarah dan serius, sepak bola wanita bisa menjadi cabang olahraga sukses sebagaimana badminton telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Selama puluhan tahun, Djarum Foundation menjadi motor dalam membawa badminton Indonesia ke level yang paling tinggi.
"Pokoknya tingkat permainan dan levelnya putri Indonesia akan naik terus. Levelnya akan seperti badminton-lah. Badminton Indonesia kan kuat terus, karena tingkat permainan mereka bagus sekali, jadi mereka sering main di World Junior dan lain-lain," katanya.
Di sisi lain, Victor berharap bahwa hadirnya kompetisi-kompetisi yang digalakkan Djarum Foundation ini mampu mendorong sekolah sepak bola serta pegiat sepak bola di Indonesia untuk turut membuka SSB khusus sepak bola wanita.
"Saya yakin di masa depan akan lebih banyak lagi SSB-SSB yang ikut. Saya harapkan SSB putra top di Jakarta Raya dan di sekitar Jabodetabek, akan secepatnya punya tim putri dan membantu mengangkat tingkat kemampuan putri-putri di Jakarta Raya," tambahnya.
Menurutnya, dengan sebuah SSB memiliki tim wanita dan laki-laki, para pemain sepak bola wanita bisa mendapatkan kesempatan berkembang secara lebih cepat.
"Karena saya yakin SSB-SSB putra punya (kemampuan) sparing yang lebih kuat daripada SSB-SSB yang khusus putri. Kan bisa juga putra-putra menjadi teman latihan mereka, jadi kemampuan pemain putri akan cepat naik," kata Victor.
