Final pitching program UMK makanan bayi dan anak bertajuk 'Future Food: Nourishing Little Ones' di Jakarta (2/10/2025). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Membangun UMKMkuliner di zaman serba cepat ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pelakunya. Terutama dalam memasarkan dagangan di tengah persaingan yang ketat. Meski begitu, platform untuk berjualan makanan dan minuman kini juga semakin banyak, semisal dengan melakukan promosi di media sosial.
Untuk melakukan promosi di media sosial biasanya para pemilik UMKM harus menuangkan kreativitas mereka dalam sebuah konten menarik. Namun, kamu enggak perlu bingung, karena Putri Habibie, salah satu content creator di bidang kuliner akan membagikan tipsnya.
Putri yang ditemui dalam sebuah acara beberapa waktu lalu (2/10) mengatakan, "Story itu sama seperti produk. Jadi, we want to sell, bukan hanya jual produk yang bagus, tapi juga jual story yang tulus. Sehingga penerimaan market bisa lebih mudah."
Lebih lanjut, perempuan yang hobi membuat konten resep masakan itu menjelaskan bahwa sekarang ini, sebagai pemilik bisnis kuliner ada baiknya buatlah konten se-original mungkin. Dengan begitu, branding konten usaha kamu pun dapat terbangun dengan kuat.
Ilustrasi perempuan memasak. Foto: Party people studio/Shutterstock
"Yang kalau dulu harus kayak wah-wah, sekarang sesimpel 'saya bikin usaha ini awalnya berdua sama istri saya di rumah', itu, tuh menjadi story yang lebih seksi dibanding sesuatu yang mewah gitu," tambahnya.
Menurut Putri, market sekarang juga senang dengan personal branding yang kerap muncul pada sebuah konten berbasis usaha. Sehingga menurutnya, membentuk dan memunculkan personal branding dapat menjadi kunci dari membuat konten yang lebih menarik.
"Sebenarnya tim kita saat ini juga bisa menjadi konten. Zaman dulu tim itu membantu kita bikin konten, sekarang tim saya, saya kontenin. Dan itu menjadi faktor yang diperlukan sangat besar untuk para viewers saya," terangnya.
"Saranku adalah gunakan diri kita sendiri itu sebagai talent, instead of hiring new talent. Anyway, buat orang-orang UMKM, viewers atau market itu senang sekali kalau bisa mengenal the faces behind your brand," ucapnya.
Personal Branding Menarik Fanbase Baru yang Bisa Diturunkan sebagai Ide Produk Baru
Putri Habibie dalam SelebrasiRASA Gorontalo. Foto: Nueve TOP
Menariknya lagi, kehadiran personal branding yang kuat, dikatakan Putri, bisa menjadi ide baru dalam menurunkan sebuah produk.
"Misalnya, yang masak produk saya itu namanya Pak Tarno. Nah, Pak Tarno sering-seringlah kamu angkat ceritanya. Dari Pak Tarno jadi memiliki fanbase atau orang-orang yang menyukai Pak Tarno. One day mau bikin sambal Pak Tarno, itu sudah bisa menjadi produk lain sendiri," jelas Putri.
Putri sendiri mengaku dalam membuat konten dia senang memperkenalkan siapa saja di balik timnya. Terlebih menurut Putri, pemilik UMKM masih sangat bebas memunculkan "tokoh di balik dapur" mereka, ketimbang perusahaan besar.
"Jadi gunakan itu untuk your own advantages juga," pungkasnya.