Ilustrasi anak bermain. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Seorang ibu dengan akun Instagram @hanindash membagikan momen menarik saat hendak mengajak balitanya bermain. Namun, niatnya terhenti ketika buah hatinya itu ternyata tampak asyik bermain sendiri tanpa membutuhkan bantuan atau perhatian tambahan dari orang tua. Lalu, haruskah anak dibiarkan bermain sendiri, atau sebaiknya tetap diajak berinteraksi?
Menurut Psikolog Pendidikan, Madeline Jessica, M.Psi, Psikolog, orang tua tidak perlu langsung merasa bersalah jika anak tampak nyaman bermain sendiri.
"Biarkan anak bermain sendiri jika ia tampak fokus, tenang, dan menikmati permainan. Orang tua boleh memberi jarak, tapi tetap siap saat dibutuhkan. Misalnya jika anak menunjukan perilaku yang berbahaya," tutur Madeline saat dihubungi kumparanMOM, Rabu (22/10).
Seorang anak bermain menyusun balok kayu. Foto: aslysun/Shutterstock
Madeline menekankan pentingnya keseimbangan antara memberi ruang dan menjaga kehadiran emosional. Saat orang tua ingin ikut bermain, disarankan mengikuti alur permainan anak, dan hindari terlalu mengarahkan. Hal ini membantu anak merasa dihargai dan tetap memiliki kendali atas aktivitasnya.
Tanda Anak Nyaman Bermain Sendiri vs Merasa Diabaikan
Moms, tapi pahami juga bahwa tidak semua momen bermain sendiri berarti anak ingin menyendiri. Ada tanda-tanda yang bisa membantu orang tua membedakannya. Menurut Madeline, tanda anak nyaman bermain sendiri antara lain:
-Fokus dan tampak tenang.
-Bicara sendiri atau berimajinasi.
-Tidak sering mencari kontak dengan orang tua.
Seorang anak bermain menyusun balok kayu. Foto: takayuki/Shutterstock
Sementara itu, tanda anak merasa diabaikan bisa dilihat dari perilaku seperti:
-Menangis terus-menerus.
-Tampak gelisah.
-Aktif mencari perhatian orang tua.
"Respons terbaik dari orang tua yakni beri ruang, tapi tetap sapa singkat dengan "Mama di sini ya, panggil kalau butuh". Hal ini menegaskan kehadiran tanpa mengganggu," imbuhnya.
Manfaat Anak Bermain Sendiri
Ilustrasi Anak main rumah-rumahan. Foto: Shutter Stock
Madeline juga menegaskan bahwa independent play atau bermain mandiri memiliki banyak manfaat penting bagi perkembangan anak, antara lain:
1. Meningkatkan kemampuan self-regulation dan fokus.
2. Mengasah problem-solving serta kreativitas.
3. Mendorong kemandirian dan rasa kompeten diri.
4. Melatih regulasi emosi dan kemampuan menenangkan diri.