Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, usai menghadiri Konferensi Tekstil Internasional ITMF & IAF Annual Meeting 2025 di Hotel Marriot, Yogyakarta, Jumat (24/20). Foto: Pandangan Jogja/Gigih Imanadi
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa dalam memberantas praktik penyelundupan dan mafia impor, terutama di sektor tekstil dan baja.
Pernyataan itu disampaikan Agus usai menghadiri Konferensi Tekstil Internasional ITMF & IAF Annual Meeting 2025 di Hotel Marriot, Yogyakarta, Jumat (24/10).
Agus menilai kebijakan Purbaya, termasuk soal pengetatan bea masuk kapas dan pengawasan impor, akan memberikan dampak positif bagi industri tekstil nasional.
"Bagus. Menteri Perindustrian mengatakan bahwa kebijakan Pak Purbaya bagus. Artinya dampaknya bagus untuk industri," ujarnya singkat kepada awak media, saat ditanya soal kebijakan fiskal tersebut.
Menperin menegaskan pihaknya berada di barisan yang sama dengan Kementerian Keuangan dalam upaya menindak mafia impor pakaian bekas maupun penyelundupan tekstil dan baja.
"Pokoknya komitmen Pak Menteri Keuangan untuk membersihkan praktik-praktik ekonomi yang banyak menyulitkan industri itu pasti kami dukung," tegasnya.
Agus menjelaskan, masalah utama industri manufaktur nasional selama ini adalah derasnya arus impor, baik yang ilegal maupun legal, yang sama-sama berpotensi menekan harga produk dalam negeri.
"Import ada dua. Impor ilegal, ini problem besar. Impor yang legal pun bisa jadi problem karena masalah pricing," jelasnya.
Ia pun menyambut baik rencana Menteri Keuangan untuk memberantas mafia impor baja dan tekstil.
"Apa yang dilakukan Pak Menteri Keuangan dalam rangka memberantas mafia-mafia itu tentu kami sambut dengan baik, kami apresiasi," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan telah mengantongi daftar aktor besar di balik penyelundupan di sektor tekstil, baja, dan rokok. Ia menegaskan bahwa penindakan terhadap para pelaku, termasuk praktik under invoicing atau penurunan nilai faktur impor untuk menghindari bea masuk dan pajak, tinggal menunggu waktu yang tepat.
"Saya tidak akan gentar menangkap siapa pun yang terlibat, apa pun dukungan di belakang mereka," ujar Purbaya di Istana Negara, dilansir dari Kumparan, Rabu (22/10).
Agus menutup dengan menegaskan kesiapan Kementerian Perindustrian untuk mendukung penuh langkah Kementerian Keuangan demi melindungi industri nasional dari praktik curang dan persaingan tidak sehat.
