Mu’ti Akan Terbitkan Permen Soal Bullying-Bentuk Duta Antikekerasan di Sekolah - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mu'ti Akan Terbitkan Permen Soal Bullying-Bentuk Duta Antikekerasan di Sekolah
Oct 31st 2025, 12:47 by kumparanNEWS

Mendikdasmen Abdul Muti saat ditemui wartawan di SLBN 01 Jakarta, Jumat (31/10/2025).  Foto: Abid Raihan/kumparan
Mendikdasmen Abdul Muti saat ditemui wartawan di SLBN 01 Jakarta, Jumat (31/10/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti menyorot kasus perundungan berujung bunuh diri yang menimpa seorang siswa di Sukabumi, Jawa Barat.

Ia menyebut tengah mempersiapkan Peraturan Menteri (Permen) baru untuk mencegah hal serupa terjadi lagi.

"Kami berusaha untuk nanti akan memperbaiki peraturan menteri sebelumnya tentang pembentukan tim untuk mengatasi masalah kekerasan, kemudian bullying, kemudian intoleransi, dan lain-lain yang nanti kita perbaiki," ucap Mu'ti di SLBN 01 Jakarta pada Jumat (31/10).

SMPN 7 Sawahlunto dipasangi garis polisi terkait kasus siswa bunuh diri di kelas. Foto: Dok. Polsek Berangin
SMPN 7 Sawahlunto dipasangi garis polisi terkait kasus siswa bunuh diri di kelas. Foto: Dok. Polsek Berangin

Kata Mu'ti, Permen itu akan mengatur soal duta antikekerasan di sekolah. Status duta itu akan diemban oleh para murid.

"Rencananya kami akan membentuk namanya duta antikekerasan yang ini direkrut dari kalangan para murid itu sendiri, sehingga ada pelibatan para murid apakah nanti melalui OSIS, apakah melalui misalnya pramuka atau berbagai bentuk pendekatan lain," ucap Mu'ti.

Mu'ti menjelaskan, para duta ini lah nantinya yang akan memberikan edukasi kepada murid lainnya soal bahaya kekerasan dan bullying.

"Yang intinya adalah para duta-duta antikekerasan inilah yang nanti berusaha untuk memperbaiki permasalahan kekerasan itu," ucap Mu'ti.

"Istilah lain kita sebut mereka ini dengan peer teachingnya yang mudah-mudahan dengan pendekatan ini berbagai kekerasan dapat kita kurangi dan kemudian situasi di sekolah ini bisa semakin aman, semakin nyaman untuk anak-anak kita semuanya bisa belajar dengan gembira, belajar dengan penuh semangat untuk mencapai cita-cita," tandasnya.

Kasus Bunuh Diri Siswi di Sukabumi

Ilustrasi bullying di Korea Selatan. Foto: CGN089/Shutterstock
Ilustrasi bullying di Korea Selatan. Foto: CGN089/Shutterstock

Ajeng (14 tahun), siswi MTs Negeri (setara SMP) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, ditemukan tewas dalam kondisi leher tergantung menggunakan sarung, di rumahnya, pada Selasa (28/10).

Bersamaan dengan itu, ditemukan juga wasiat berbahasa Sunda yang ditulis tangan Ajeng, di sebuah buku tulis.

Pertama-tama, Ajeng menuliskan bahwa ia meminta maaf ibu dan bapaknya, kemudian ke guru-gurunya.

Sedangkan untuk teman-temannya, Ajeng hanya bisa bilang maaf ke empat teman yang tidak pernah menyakitinya.

Lalu Ajeng mulai menyinggung soal teman-temannya yang membuatnya bunuh diri. Dalam wasiat tersebut, Ajeng menyatakan bahwa ia sudah berusaha memaafkan, tapi teman-temannya sering bikin sakit hati, entah dari perkataan atau perilaku.

"Seperti kejadian tadi, bilang 'Mati saja kamu'," demikian tercantum dalam surat wasiat berbahasa Sunda itu.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url