Hyundai Stargazer di GIIAS 2022, Kamis (11/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Anda yang pertama kali melihat Hyundai Stargazer sejak perdana meluncur pada 2022 lalu mungkin agaknya bertanya-tanya, siapa sebenarnya desainer yang merancang Low MPV dengan rupa tak biasa dan 'nyeleneh' seperti itu?
Maka itu, perkenalkan Simon Loasby, seorang Senior Vice President and Head of Hyundai Design Center. Ia adalah tokoh yang sama di balik dapur desain pabrikan ternama asal Eropa dari Inggris Raya hingga Jerman.
Awak kumparan berjumpa langsung dengan pria kelahiran Peru 60 tahun lalu itu. Ditemui saat makan malam di Seoul, Korea Selatan, Simon membagikan informasi pribadinya termasuk cerita saat ia dan timnya mengembangkan proyek Stargazer pertama kali.
"Proyek ini benar-benar tentang menciptakan bentuk dan desain yang unik, yang menonjol sekaligus memberikan manfaat nyata bagi pengguna. Itu sangat menarik bagi saya," buka Simon kepada awak media di Korea Selatan pekan ini.
Simon Loasby, Senior Vice President and Head of Hyundai Design Center. Foto: Alethea Carissa A/kumparan
Dirinya juga mendengar soal bahasa desain Stargazer yang dianggap sebagian orang Indonesia tidak umum, jika dibanding dengan Low MPV sekelasnya. Simon bilang, Hyundai menekankan dua aspek saat memulai pengembangan Stargazer.
"Kami ingin membuat mobil yang tidak hanya menonjol secara desain, tetapi juga memiliki empati terhadap penggunanya. Perpaduan elemen-elemen itu adalah hasil dari upaya kami mencoba sesuatu yang baru dan itulah hal menarik dari proyek Stargazer ini," paparnya.
Simon ingin membuat Stargazer mudah dikenali khalayak luas, tetapi pada satu sisi mobil keluarga tersebut haruslah tetap fungsional untuk mengangkut penumpang hingga barang bawaan. Maka dari itu, kepraktisan jadi aspek yang menjadi perhatian.
"Tidak semua eksperimen selalu sukses, tapi kami menilai hasil dari sisi ruang interior sangat memuaskan. Kami berpikir, 'Oke, bagaimana kami bisa menciptakan ruang yang cukup luas? Bagaimana kami membuat aksesibilitas yang baik?" jelasnya.
Mobil Hyundai Stargazer Cartenz X ditampilkan saat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Formula tersebut kemudian diejahwantahkan menjadi wujud Hyundai Stargazer yang Anda sekarang lihat ini. Mobilnya dirancang dengan detail khusus, tanpa mengabaikan aspek fungsionalitas sebagai kendaraan untuk bermobilitas.
"Jika desainnya dibuat dengan empati, dengan pola pikir yang memahami pengguna, maka pelanggan akan merasa, 'mereka memikirkan saya dan perjalanan saya, sesuatu apa yang saya butuhkan'," cerita Simon.
Menariknya, Simon menambahkan, tim Hyundai sampai benar-benar mempelajari hingga mencoba memahami karakter masyarakat atau keluarga Indonesia ketika memilih dan menggunakan kendaraan. Mereka menemukan bahwa keluarga adalah hal penting.
"Kebiasaan berkunjung ke mal itu sesuatu yang awalnya tidak saya duga. Lalu ada juga kebiasaan seluruh anggota keluarga dan lintas generasi yang datang bersama-sama. Juga kebiasaan berbelanja, khususnya kunjungan ke pusat perbelanjaan," pungkasnya.
Sedikit profil Simon Loasby, ia memulai karirnya di Rolls-Royce dan Bentley setelah menamatkan pendidikan di Royal College of Art in London, Inggris Raya. Dirinya kemudian mengemban karir yang panjang di Volkswagen di Jerman.
Kemudian pindah ke China nyaris selama 10 tahun pada perusahaan yang sama. Singkat cerita, Simon pindah ke Hyundai Group dan masih tetap ditempatkan di Shanghai, sebelum akhirnya bertolak ke Korea Selatan pada tahun 2019.