Beberapa waktu lalu, penyanyi dangdut Lesti Kejora membagikan pengalaman menarik seputar kehamilannya yang ketiga. Istri dari Rizky Billar itu mengaku kali ini proses kehamilannya terasa lebih menantang dibanding dua kehamilan sebelumnya.
Lesti bercerita bahwa ia merasakan banyak perubahan, baik secara fisik maupun emosional. Salah satunya adalah kondisi kulit wajahnya yang kini lebih mudah berjerawat. Selain itu, perubahan hormon juga membuat emosinya lebih sensitif, hingga terkadang mudah marah dan melampiaskannya kepada orang di sekitarnya.
"Hamil ini hormonnya agak berantakan. Jerawatan. Ngomel-ngomel, marah-marah, semua orang dimarah-marahin," kata Lesti
Tanggapan Dokter soal Kehamilan Ketiga Lesti yang Terasa Lebih Berat
Ilustrasi ibu hamil marah. Foto: Shutterstock
Pengalaman yang dialami Lesti ini ternyata bukan hal yang aneh. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, menjelaskan bahwa sangat wajar bila kehamilan ketiga terasa lebih berat, baik secara fisik maupun emosional.
Menurut dr. Andrew, ada banyak hal yang membuat kehamilan ketiga terasa lebih berat bagi sebagian ibu. Perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan menjadi salah satu penyebab utama. Kondisi fisik yang sudah tidak sekuat dulu, ditambah faktor usia yang semakin bertambah, membuat tubuh lebih mudah merasa lelah.
Bagi seorang ibu yang sudah memiliki dua anak, rasa lelah akibat rutinitas mengurus keluarga sering kali menumpuk. Belum lagi munculnya kekhawatiran tentang bagaimana membagi perhatian secara adil.
Ilustrasi ibu hamil. Foto: aslysun/Shuttterstock
"Serta faktor psikologis seperti kelelahan mengurus 2 anak hingga kekhawatiran tentang keadilan dalam membagi perhatian. Kondisi akan memberat jika kehamilan dijalankan bersamaan dengan anak pertama atau kedua yang masih perlu perhatian khusus," ujar dr Andrew kepada kumparanMOM, Selasa (14/10).
Tips Menjalani Kehamilan Lebih Nyaman
dr. Andrew menyarankan agar calon ibu merencanakan kehamilan dalam kondisi yang benar-benar siap, baik fisik maupun mental.
"Jika kehamilan belum ada, maka (sebaiknya) ber-KB untuk kehamilan yang benar-benar dicapai dalam keadaan yang sudah siap," ucapnya.
Selain itu, ibu hamil disarankan tetap meluangkan waktu untuk diri sendiri. Misalnya berolahraga ringan, melakukan hobi, bersosialisasi dengan teman, dan menjaga waktu berkualitas bersama keluarga dapat membantu menjaga keseimbangan emosional.
Tak kalah penting, asupan gizi seimbang dan konsumsi vitamin kehamilan yang dianjurkan dokter juga membantu menjaga kesehatan ibu dan janin.