Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Ketenagakerjaan di Gedung Sigrong Bale Sri Baduga, Kabupaten Purwakarta, Selasa (14/10/2025). Foto: Pemprov Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi meminta pemerintah pusat mengumumkan daerah-daerah mana yang penyerapan belanjanya kurang optimal.
Dedi menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut dana daerah menumpuk di perbankan hingga Rp 234 triliun. Purbaya tidak menyebut daerah mana.
Dedi, yang daerahnya baru saja disebut "terbaik" dalam penyerapan anggaran oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, pun menjelaskan memang kondisi setiap daerah berbeda.
"Kita mengetahui bahwa daerah itu terdiri dari kabupaten, kota, dan provinsi. Di antara kabupaten, kota, dan provinsi yang jumlahnya sangat banyak ini, pasti ada yang bisa melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, bisa membelanjakan, belanja kepentingan masyarakatnya dengan baik," ujar Dedi dalam video yang dikirimkan untuk kumparan, Senin (20/10).
Dedi melanjutkan, "Dan bisa jadi juga ada daerah-daerah yang tidak bisa membelanjakan keuangan daerahnya dengan baik, bahkan bisa jadi uangnya banyak yang disimpan dalam bentuk deposito atau tabungan di bank-bank daerahnya masing-masing."
"Nah tentunya ini adalah sebuah problem yang harus diungkap secara terbuka dan diumumkan kepada publik secara terbuka, sehingga tidak membangun opini bahwa seolah-olah daerah ini tidak memiliki kemampuan dalam melakukan pengelolaan keuangan. Belanja publiknya kurang, kemudian belanja aparaturnya tinggi. Hal ini akan sangat merugikan daerah-daerah yang bekerja dengan baik," ujar Dedi.
Gubernur yang akrab disapa KDM pun menjelaskan, "Efeknya adalah kalau semuanya dianggap menjadi sama, daerah yang bekerja dengan baik akan mengalami problematika pengelolaan keuangan, sehingga daerahnya terus-menerus mengalami penurunan daya dukung fiskal dan ini sangat berefek buruk bagi kinerja pembangunannya."
"Untuk itu, dugaan tentang Rp 200 triliun dana yang masih tersimpan di daerah-daerah dan belum terbelanjakan dengan baik, sebaiknya daripada menjadi spekulasi yang membangun opini negatif tentang kinerja pemerintah daerah secara keseluruhan, umumkan saja daerah-daerah mana saja yang belum membelanjakan keuangannya dengan baik dan uangnya masih tersimpan dengan baik bahkan ada yang disimpan dalam bentuk deposito," kata KDM.
"Nah hal ini sangat penting untuk apa? Untuk menghormati daerah-daerah yang bekerja dengan baik," ujar KDM.