Ilustrasi istri sedang mengelola keuangannya. Foto: Shutterstock
Dalam kehidupan rumah tangga, istri sering kali berperan sebagai bendahara yang mengatur seluruh pengeluaran keluarga. Walaupun bukan sarjana Ekonomi, tapi ajaibnya para istri tetap bisa ngatur duit makan, listrik, cicilan, hiburan sampai tabungan.
Istri dikenal punya cara jitu untuk mengatur keuangan dan beradaptasi dengan perubahan. Misalnya, saat punya anak, mereka bakal menyusun strategi baru biar pengeluaran nggak membengkak.
Nah, penasaran dengan strategi budgeting ala member teman kumparanMOM? Yuk, simak cerita mereka di bawah ini.
Cara teman kumparanMOM Mengatur Budget Rumah Tangga
Mom Fitri Handayani (32) menjelaskan bahwa ia mengatur pengeluaran rumah tangga per kategori. Jadi, ada kategori kebutuhan pokok, cicilan, tabungan, hiburan, dana darurat, dan lain-lain.
Dengan pembagian yang jelas seperti ini, Mom Fitri jadi nggak bingung dalam memenuhi setiap kebutuhan, karena budget-nya sudah dibagi dengan jelas. Kalaupun ada pengeluaran mendadak, dia juga nggak pusing karena udah menyiapkan dana darurat.
Mom Fitri mengungkapkan bahwa ia menyisihkan 20% dari budget bulanan untuk ditabung. Menurutnya, tabungan penting banget untuk membangun rencana jangka panjang, seperti pendidikan anak atau renovasi rumah.
"Dengan pembagian ini, semua kebutuhan terpenuhi, gak ada yang kekurangan, dan tetep bisa sedikit treat diri sendiri," ucapnya.
Di lain pihak, Mom Ayu Kartika (38) mengaku memiliki keluarga yang cukup besar, sehingga pembagian budget rumah tangganya cukup kompleks. Dia menyiapkan dana untuk kebutuhan anak dan keperluan rumah seperti belanja bulanan, listrik, air, dan lain-lain.
Ia juga menyisihkan 30-35% dari budget bulanan untuk tabungan, investasi, dan dana darurat. Menurut Mom Ayu, hal ini penting banget karena berfungsi sebagai pelampung untuk masa depan.
Ilustrasi catatan keuangan. Foto: Shutterstock
Setelah semua dipisahkan, baru sisanya bisa dipakai untuk hiburan atau liburan keluarga. Dengan begitu, keluarga bisa tetap ciptakan memori happy tanpa harus gigit jari di akhir bulan karena boncos.
"Kebutuhan pokok dan tabungan/investasi tetap nomor satu. Sisanya baru hiburan dan liburan. Jadi meski uangnya banyak, kita tetap terkontrol dan gak boros," pesan Mom Ayu.
Tak jauh berbeda, Mom Sari Wulandari (35) juga membagi duit bulanan ke beberapa "saku" supaya gampang dikelola. Ada saku kebutuhan pokok, keperluan pendidikan anak, tabungan, cicilan, hiburan, dan dana darurat.
Prioritas utamanya adalah kebutuhan pokok, karena itu ia memasukkan uang yang cukup banyak dalam saku ini. Kemudian, ia menyisihkan 25% untuk dana darurat.
"Prioritas jelas yang pokok dulu, kalau pokok aman, baru mikirin cicilan dan tabungan. Dan kalau ada sisa lebih dari bulan itu, aku alokasikan ke investasi jangka panjang," ungkap Mom Sari.
Yuk berbagi pengalaman bersama ribuan ibu lainnya di komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom2