BPBD Sumsel menggelar Rapat Koordinasi Teknis Penanggulangan Bencana tahun 2025 (Rakertek) pada Rabu, 15 Oktober 2025/ist.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel menggelar Rapat Koordinasi Teknis Penanggulangan Bencana tahun 2025 (Rakertek) pada Rabu, 15 Oktober 2025 di Kantor BPBD Sumsel.
Rapat ini membahas soal sinkronisasi pelaksanaan standar pelayanan minimal (Trantribumlinmas) bagian urusan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, menyebut Rakorter ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antara pusat, provinsi dan daerah dalam penanggulangan bencana.
"Koordinasi yang kiat dibutuhkan agar ke depannya tidak terjadi tumpang tindih tugas antara BPBD Pusat maupun daerah," ujar Iqbal.
Ia juga mengatakan, data dari BPBD Sumsel mencatat ada 220 kasus bencana di wilayah Sumsel yang meliputi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), banjir, longsor hingga kebakaran pemukiman yang merusak infrastuktur dan tempat tinggal warga.
Lalu, ia menambahkan, kendala utama dari penanganan bencana ini ialah terletak di dana.
"Maka dari itu Rakortek ini dapat mendorong BPBD daerah untuk memprioritaskan alokasi anggaran penanganan bencana di wilayah masing-masing," kata dia.
BPBD Sumsel berharap Rakortek ini memperkuat sinergi dan kolaborasi antar daerah agar penanganan bencana di Sumsel semakin sigap, siaga san terpadu.