Saat Anak Bicara Soal Kematian, Ini Cara Menjelaskannya, Moms! - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Saat Anak Bicara Soal Kematian, Ini Cara Menjelaskannya, Moms!
Sep 7th 2025, 15:03 by kumparanMOM

Saat Anak Bicara Soal Kematian, Ini Cara Menjelaskannya, Moms! Foto: Shutterstock
Saat Anak Bicara Soal Kematian, Ini Cara Menjelaskannya, Moms! Foto: Shutterstock

Percakapan tentang kematian bisa muncul secara alami dalam keseharian anak, bahkan lewat obrolan sederhana seperti yang tampak dalam video viral antara ibu dan anak di bawah ini. Percakapan itu terasa sangat menyentuh dan penuh makna. Tapi, bagaimana sebenarnya cara terbaik menjelaskan kematian kepada anak?

Tips Menjelaskan Kematian pada Anak

Psikolog Klinis Anak Rumah Dandelion, Rizqina Ardiwijaya mengatakan, anak-anak memang bisa menunjukkan pemahaman dan emosi terhadap konsep kematian. Meski begitu, pemahaman itu bisa berbeda-beda tergantung usia si kecil. Sehingga, jawaban orang tua perlu disesuaikan agar anak bisa merasa aman dan tidak terbebani rasa takut atau bersalah.

-Usia 2–5 Tahun: Kematian Bukan Hal Permanen

Pada usia balita, anak belum mampu memahami bahwa kematian itu permanen. Mereka sering menganggap orang yang meninggal hanya sedang tidur atau pergi.

"Hal ini membuat mereka bertanya berulang kali kapan orang yang meninggal akan kembali. Orang tua bisa menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sederhana, konkret, beserta validasi emosi," tutur Rizqina kepada kumparanMOM, Sabtu (6/9).

Ilustrasi anak dan ibu. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak dan ibu. Foto: Shutter Stock

Misalnya dengan kalimat, "Kucing kita sudah meninggal. Tubuhnya tidak bisa bergerak atau bangun lagi. Gak bisa main bareng lagi. Kalau kamu sedih, itu tidak apa-apa, itu wajar."

-Usia 6–9 Tahun: Paham Permanen, tapi Bisa Salah Paham

Anak usia sekolah mulai mengerti bahwa kematian itu tidak bisa diulang atau dibatalkan. Mereka masih sering berpikir tidak logis dan bisa menyalahkan diri sendiri.

Oleh karena itu, penting untuk kita memberikan penjelasan dengan contoh nyata sekaligus menegaskan bahwa hal ini bukan salah anak.

"Semua makhluk hidup suatu saat akan meninggal. Sama seperti kucing kita dulu, Nenek juga meninggal. Itu bukan karena kamu nakal atau salah. Nenek meninggal karena tubuhnya sudah tua dan tidak bisa berfungsi lagi."

-Usia 9–12 Tahun: Mulai Paham soal Biologis tapi Muncul Ketakutan

Ilustrasi orang tua dan anak. Foto: zEdward_Indy/Shutterstock
Ilustrasi orang tua dan anak. Foto: zEdward_Indy/Shutterstock

Sementara anak usia ini sudah paham kematian itu bersifat permanen dan juga biologis. Namun, bisa muncul rasa takut pada kematian terhadap diri sendiri dan juga orang tua.

Mereka juga jadi lebih penasaran dan ingin tahu bagaimana tubuh bisa berhenti bekerja. Oleh sebab itu, orang tua perlu menjelaskan secara medis sederhana yang bisa mudah untuk dipahami oleh anak, seperti:

"Saat kita masih hidup, tubuh seperti mesin, sehingga jantung memompa darah, paru-paru memberi kita oksigen, otak mengatur semuanya. Kalau ada bagian penting itu berhenti total, maka tubuh tidak bisa berfungsi lagi. Itulah yang disebut meninggal."

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url