Mahasiswa Udinus bikin permen gummy antikanker dari daun sirsak. Foto: Dok. Universitas Dian Nuswantoro
Indonesia dikenal sebagai negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayatinya. Iklim hangat, tanah yang subur, serta curah hujan tinggi membuat berbagai jenis tanaman tumbuh dengan mudah. Tak heran, buah-buahan seperti pisang, mangga, hingga sirsak begitu mudah ditemukan di berbagai daerah.
Selama ini, sirsak lebih sering dimanfaatkan buahnya. Padahal, bagian lain dari tanaman ini, seperti daunnya, juga menyimpan potensi besar bagi kesehatan. Melihat peluang tersebut, tiga mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menghadirkan inovasi menarik di bidang kesehatan.
Mereka adalah Melki, Rajwa Atsala Vindramekka, dan Isna Rahmatika. Ketiganya meneliti kandungan daun sirsak (Annona muricata) yang memiliki senyawa alami bernama acetogenin. Senyawa ini diyakini mampu menyerang sel kanker secara selektif tanpa merusak sel normal.
Ilustrasi sirsak Foto: dok.shuterstock
Agar lebih mudah diterima masyarakat, mereka pun mengolah ekstrak daun sirsak tersebut dalam bentuk permen gummy. "Formulasi ekstrak daun sirsak dalam bentuk gummy dengan gelatin digunakan untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap ekstrak daun sirsak," kata Melki seperti dikutip dari laman Udinus, Sabtu (20/9).
Pada penelitian tersebut, mereka menggunakan pendekatan deskriptif-eksploratif berdasarkan tinjauan pustaka dan formulasi prototipe eksperimental. Tujuannya untuk merancang, mengembangkan, dan melakukan evaluasi awal.
"Formulasi gummy berbahan dasar ekstrak daun sirsak ini menunjukkan potensi sebagai suplemen herbal yang praktis, aman, dan mudah dikonsumsi untuk mendukung terapi kanker. Ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan fitoterapi modern berbasis pangan fungsional, terutama bagi pasien yang lebih menyukai pilihan konsumsi berbasis bahan alami," tambah mereka.
Berkat penelitiannya ini, ketiga mahasiswa Fakultas Kedoktera Udinus itu berhasil meraih Gold Medals pada ajang Glocolis IYSA. Sebuah ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA).
Pada kompetisi berskala internasional yang diadakan secara online itu, mereka berhasil unggul dari 16 negara lainnya yang berpartisipasi. Melki dkk mengusung judul karya penelitian 'Onco-GAnS: Gummy Innovation of Soursop Leaves (Annona Muricata) for Functional Anti-Cancer Support'.
Menurut Melki, persiapan lomba tidaklah mudah. Para peserta harus melakukan presentasi dalam bahasa Inggris, kemudian melanjutkan dengan sesi wawancara bersama juri. Nilai dari kedua tahap tersebut menentukan apakah peserta layak mendapatkan medali emas.
"Kami latihan, pendampingan dengan dr. Cinthya Arsita, M.Biomed., juga melakukan riset dan praktikum di lab untuk diuji ekstraksi, untuk mendapatkan gummy hasil formulasi dari daun sirsak," jelas mereka.