Aura farming yang kini ramai diperbincangkan ternyata bukan sekedar tarian, tapi punya makna sebenarnya. Foto: Shutterstock
Ladies, saat membuka media sosial, kamu pasti langsung disuguhkan dengan berbagai konten dari selebritas, content creator, hingga warganet yang membagikan video saat mereka berjoget mengikuti gerakan seorang anak laki-laki yang berdiri di ujung perahu lomba pacu jalur.
Gesturnya energik membuatnya jadi sorotan. Banyak yang menyebut aksi itu punya "aura" kuat. Dari situlah istilah "aura farming" mulai ramai diperbincangkan netizen, nggak cuma di Indonesia, tapi sampai viral ke luar negeri!
Lalu, apa sih sebenarnya trendaura farmingini? Yuk, simak pembahasannya dalam artikel berikut yang telah kumparanWOMAN rangkum berikut ini.
Kenalan dengan Tren Aura Farming
Aura farming merupakan sebuah usaha untuk menujukkan karisma dalam diri. Foto: Shutterstock
Dilansir The Guardian, istilah farming awalnya dikenal dalam dunia video game, yang berarti melakukan aktivitas berulang untuk memperoleh sesuatu, seperti poin, item langka, atau kekuatan tertentu. Dalam konteks media sosial, terutama TikTok, istilah ini mengalami pergeseran makna.
Kini, farming aura merujuk pada usaha menampilkan diri dengan penuh percaya diri, gaya menarik, dan ekspresi karismatik untuk "mengumpulkan poin aura".
Layaknya dalam gim, pengguna TikTok secara tidak langsung mengoleksi momen-momen yang memancarkan pesona. Aksi tersebut bisa dibagikan ke followers, masuk FYP, atau sekadar jadi bentuk ekspresi diri.
Akibat dilakukan secara konsisten dan terarah, muncullah istilah aura farming. Sebuah cara menumbuhkan daya tarik diri dengan sentuhan alami namun tetap disengaja.
Dari sudut pandang psikologi, istilah aura farming sebenarnya tidak memiliki pengertian khusus atau resmi dalam ranah keilmuan tersebut.
"Dapat diartikan sebagai kesan positif atau daya tarik yang dirasakan orang lain," ungkap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Gita Aulia Nurani, saat dihubungi kumparanWOMAN pada Jumat, (11/7).
Lebih lanjut, Gita menjelaskan bahwa aura tidak hanya berkaitan dengan penampilan fisik semata. "Aura farming adalah kombinasi dari visual, emosi, dan perilaku yang membuat seseorang tampak bersinar dalam konteks tertentu," tambahnya.
Mem-branding Diri Lewat Aura Farming
Aura farming bisa menjadi cara untuk kamu mem-branding diri. Foto: Shutterstock
Ladies, tren ini bisa jadi cara bagi perempuan untuk membangun citra diri atau personal branding, terutama di dunia digital yang serba visual. Menurut Gita, aura farming sebenarnya bisa memberi insight menarik tentang cara seseorang dilihat oleh lingkungan sosial.
"Tren aura farming dapat memberikan insight baru mengenai cara membentuk branding atau citra di lingkungan sosial," jelasnya.
Namun, perlu dicatat bahwa branding ini harus dibentuk secara positif dan memberi kesan yang dapat diterima oleh masyarakat luas.
Pengaruh Aura Farming bagi Perempuan
Aura farming memiliki sisi positif dan negatif. Foto: Shutterstock
Menurut Gita, tren ini bisa memberikan dampak ganda bagi perempuan. Baik positif maupun negatif, tergantung respons dan cara menyikapinya. Contohnya seperti Rayan Arka Dika, bocah 11 tahun yang viral karena gerakannya saat lomba pacu jalur mendunia. Kondisi tersebut justru menjadi ruang ekspresi kreatif yang menyenangkan.
"Jika mendapat respon positif, maka hal itu dapat meningkatkan self-esteem atau harga diri," jelas Gita.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa tren ini bisa menimbulkan tekanan sosial dan perbandingan yang tidak sehat. Kalau tidak hati-hati, kamu bisa saja terjebak dalam tuntutan sosial dan mulai kehilangan arah diri sendiri.
Cara Membangun Aura Farming.
Ladies bisa membangun aura farming ini menjadi identitas diri sendiri. Foto: Shutterstock
Ladies, kamu bisa membentuk aura farming versi dirimu sendiri, kok. Menurut Gita, kuncinya adalah mengenali dan menampilkan gaya yang sesuai dengan kepribadianmu.
"Cara terbaik membangun aura farming adalah dengan mengedepankan style, perilaku, dan cara bicara yang sesuai dengan diri sendiri dan nyaman ketika melakukannya," ujarnya.
Nggak perlu meniru orang lain, yang penting kamu nyaman dan percaya diri dengan caramu sendiri. Sebab dari situlah aura kamu akan mulai terlihat.