Mengenal Endometriosis: Penyakit yang Menyerang 190 Juta Perempuan di Dunia - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mengenal Endometriosis: Penyakit yang Menyerang 190 Juta Perempuan di Dunia
Jul 18th 2025, 12:00 by kumparanWOMAN

Endometriosis bukan sekedar nyeri haid biasa, ini menjadi kondisi serius yang telah dialami oleh 190 juta perempuan di dunia. Foto: Shutterstock
Endometriosis bukan sekedar nyeri haid biasa, ini menjadi kondisi serius yang telah dialami oleh 190 juta perempuan di dunia. Foto: Shutterstock

Ladies, pernahkah kamu mendengar tentang endometriosis? Ini bukan sekadar nyeri haid biasa. Endometriosis adalah salah satu penyakit kronis pada sistem reproduksi perempuan yang sering kali sulit dikenali karena gejalanya mirip dengan gangguan menstruasi biasa.

Menurut World Health Organization (WHO) kondisi ini ternyata dialami oleh sekitar 190 juta perempuan di seluruh dunia. Sayangnya, karena kurangnya kesadaran dan informasi yang memadai, banyak perempuan yang terlambat didiagnosis dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat sejak dini.

Yuk, kenali lebih jauh apa itu endometriosis, apa saja gejalanya, penyebabnya dalam artikel yang telah kumparanWOMAN rangkum khusus untuk kamu.

Mengenal Endometriosis Lebih Dalam

Endometriosis bisa diawali dengan gejala nyeri pinggang. Foto: Shutterstock
Endometriosis bisa diawali dengan gejala nyeri pinggang. Foto: Shutterstock

Melansir laman resmi World Health Organization, endometriosis merupakan kondisi di mana jaringan yang mirip dengan rahim tumbuh diluar. Hal tersebut mengakibatkan peradangan dan pembentukan jaringan parut di daerah panggul.

Sebab itu, perempuan yang menderita penyakit ini akan merasakan nyeri hebat di area panggul. Tak hanya itu, endometriosis juga bisa mempersulit kehamilan. Lalu, kapan biasanya hal ini terjadi? Endometriosis biasanya dimulai saat menstruasi pertama perempuan hingga menopause.

Gejala Endometriosis

Perempuan yang menderita endometriosis akan mengalami gejala-gejala tertentu. Foto: Shutterstock
Perempuan yang menderita endometriosis akan mengalami gejala-gejala tertentu. Foto: Shutterstock

Perempuan yang mengalami endometriosis biasanya tak menunjukkan gejala apa pun. Namun bisa diprediksi lewat beberapa gejala umum berikut ini:

  • Nyeri panggul

  • Nyeri setelah berhubungan seks

  • Nyeri buang air kecil atau besar

  • Pendarahan hebat selama periode menstruasi atau di antara periode menstruasi

  • Kesulitan hamil

  • Kembung atau mual

  • Kelelahan

  • Depresi atau kecemasan.

Apabila kamu mengalami beberapa gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksan diri ke dokter, ya.

Apa Penyebab Endometriosis?

Terdapat faktor-faktor penyebab endometriosis. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Terdapat faktor-faktor penyebab endometriosis. Foto: Kmpzzz/Shutterstock

Endometriosis ini tak mengenal siapa kamu dan darimana. Banyak faktor diluar perkiraan yang berkontribusi terhadap perkembangannya. Berikut dugaan penyebab munculnya endometriosis.

1. Menstruasi Retrograde

Menstruasi retrograde adalah kondisi ketika darah menstruasi yang membawa sel-sel endometrium mengalir mundur melalui tuba falopi menuju rongga panggul, bukan sepenuhnya keluar melalui serviks dan vagina. Sel-sel ini kemudian dapat menempel pada organ di luar rahim, seperti ovarium atau dinding panggul, dan tumbuh menjadi jaringan endometrium yang tidak seharusnya berada di sana.

2. Metaplasia Seluler

Metaplasia seluler merupakan proses di mana sel-sel tubuh berubah bentuk menjadi jenis sel lain. Dalam kasus endometriosis, sel-sel di luar rahim dapat berubah menjadi sel yang menyerupai jaringan endometrium. Sel-sel ini kemudian bisa tumbuh dan menyebabkan gejala yang mirip dengan jaringan endometrium di dalam rahim.

3. Peran Sel Punca

Sel punca atau stem cell juga diduga memiliki peran dalam penyebab endometriosis. Sel ini memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel, termasuk jaringan mirip endometrium. Sel punca ini dapat menyebar melalui aliran darah dan sistem limfatik, memungkinkan jaringan abnormal muncul di bagian tubuh lain di luar area reproduksi.

Selain tiga faktor utama, endometriosis juga dipengaruhi oleh hormon estrogen yang dapat memicu peradangan, pertumbuhan jaringan, dan rasa nyeri. Namun, hubungannya cukup kompleks karena endometriosis tetap bisa terjadi meski kadar estrogen rendah.

Langkah WHO untuk Bantu Mengatasi Endometriosis Global

Melihat angka endometriosis yang tinggi, WHO berkomitmen untuk menekan dan memastikan perempuan di dunia sehat. Foto: Shutterstock
Melihat angka endometriosis yang tinggi, WHO berkomitmen untuk menekan dan memastikan perempuan di dunia sehat. Foto: Shutterstock

Untuk membantu mengatasi endometriosis secara global, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah, WHO berkomitmen mendorong kebijakan serta intervensi yang efektif. Langkah ini dilakukan dengan menjalin kerja sama bersama berbagai pihak, mulai dari lembaga akademis, organisasi non-pemerintah, hingga institusi yang aktif meneliti pencegahan, diagnosis, hingga perawatan endometriosis.

Selain itu, WHO juga turut mendukung upaya pengumpulan dan analisis data mengenai prevalensi endometriosis di setiap negara dan wilayah, agar dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran.

BACA JUGA

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url