Ilustrasi sariawan pada anak. Foto: Victoria 1/Shutterstock
Sariawan yang dialami anak membuatnya tidak nyaman. Bila sariawan disertai dengan demam, orang tua pasti jadi semakin khawatir, karena ia jadi semakin sulit untuk makan dan minum.
Hal ini yang juga dirasakan oleh pemilik akun TikTok @ardinawulan22. Awalnya, sang putra mengalami demam tinggi hingga di atas 38 derajat Celsius. Sempat dibawa ke dokter, putranya didiagnosis mengalami sedikit peradangan, lalu diberi sejumlah obat-obatan untuk meredakan gejalanya.
"Besoknya ternyata muncul bintik-bintik putih di ujung lidahnya. Nafsu makan turun, tiap kali disuapin selalu enggak mau dan bilang sakit gigi. Suhu badan enggak stabil, bisa normal setelah minum obat saja. Enggak lama suhunya tinggi lagi," tulis Ardina. kumparanMOM sudah diizinkan untuk mengutip ceritanya.
Sariawan yang muncul pun kemudian semakin bertambah, terutama di bagian lidah. Bagian gusi anaknya pun sampai bengkak. Akibatnya, putranya jadi semakin tidak mau makan dan minum, Moms.
"Balik periksa lagi ke dokter, dan panas demamnya itu memang dari sariawan yang sampai meradang," tuturnya.
Beberapa obat telah diberikan, namun tubuhnya masih demam dan semakin sulit untuk makan dan minum. Khawatir mengalami dehidrasi, dokter pun akhirnya memutuskan anak itu untuk diopname. Hasil tes darah keluar, hB dan trombosit dalam kondisi baik, namun leukositnya tinggi.
Ibunya pun kemudian membelikan beberapa es krim, karena menurut dokternya boleh diberikan daripada tidak makan dan minum sama sekali, sekaligus untuk meredakan nyeri akibat sariawan. Meski belum sepenuhnya pulih, anaknya pun kemudian diperbolehkan pulang karena sudah mau mulai makan kembali. Semoga lekas pulih!
Menurut dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, sariawan memang bisa menyebabkan si kecil demam, terutama yang jumlah sariawannya banyak dan menyebar di rongga mulut.
"Sariawan muncul dengan ada luka putih atau kekuningan di lidah, gusi, atau bagian dalam pipi. Saat ada sariawan kan sakit buat menelan, akhirnya anak semakin tidak mau makan, makin lemas, akhirnya demam," jelas dr. Aisya kepada kumparanMOM.
Ilustrasi Anak Demam Foto: ucchie79/Shutterstock
Ketika anak demam akibat terjadi infeksi, maka ia akan semakin rentan untuk mengalami infeksi lainnya. Bahkan, sariawan juga bisa diikuti dengan gejala lainnya, seperti bau mulut, produksi air liur yang bertambah, hingga pembengkakan kelenjar di leher atau getah beningnya.
Penyebab sariawan sendiri bisa bermacam-macam, seperti infeksi jamur atau virus. Sariawan dan demam juga bisa menandakan anak mengalami masalah kesehatan lain, seperti flu Singapura (hand, foot, mouth disease atau HFMD), stomatitis aftosa, stomatitis herpetik karena herpes, atau infeksi sitemik seperti campak atau mononukleosis.
"Jadi, penanganannya harus disesuaikan sama penyebabnya. Kalau infeksi jamur ya diobati dengan antijamur, kalau virus dengan antivirus," ungkap dia.
Saat anak mengalami sariawan dan demam, selain dengan obat-obatan, Anda juga bisa menerapkan penanganan rumahan dengan cara:
- Usahakan anak tidak menggigit lidah dan bibir
- Gosok gigi secara perlahan
- Berkumur dengan antiseptik
- Banyak konsumsi buah dan sayur
- Konsumsi makanan dingin sebagai efek anti-nyeri, seperti es krim
